Jember, MEMONUSANTARA.com Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief berharap
peserta Pendidikan dan Pelatihan Pelayanan Obstetri Neotal Emergensi Dasar
(PONED) mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten
Jember.
“Di Jember, kematian ibu hamil dan bayi baru lahir menjadi masalah kita bersama,” terang wabup dalam pembukaan Diklat PONED di Balai Diklat BKPSDM Pemkab Jember, Senin (1/7).
“Di Jember, kematian ibu hamil dan bayi baru lahir menjadi masalah kita bersama,” terang wabup dalam pembukaan Diklat PONED di Balai Diklat BKPSDM Pemkab Jember, Senin (1/7).
Peserta diklat yang terdiri dari tenaga
kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit dapat memberikan pengarahan dan
pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cara menghadapi kehamilan hingga masa
melahirkan.
Pemerintah Kabupaten Jember, lanjut
wabup, telah mengerahkan instansinya untuk mengatasi persoalan kematian ibu
hamil dan bayi baru lahir di Kabupaten Jember
“Salah satu upaya Pemkab Jember untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas PONED di puskesmas induk
adalah dengan melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan seperti yang dilaksanakan
hari ini, dan ini adalah yang pertama,” ungkap wabup.
Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Jember, Yuliana Harimurti, SE, M.Si,
menyampaikan, diklat Poned bertujuan melaksanakan prosedur standar pelayanan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal pada tingkat pelayanan kesehatan
primer.
“Selain itu untuk melakukan pengambilan
keputusan klinik secara tepat dan cepat pada kasus kegawatdaruratan obstetri
dan leonatal, mengenali dan mengambil keputusan klinik secara benar pada kasus
kegawatdaruratan tunggal maupun yang berintegrasi,” ujarnya.
“Juga untuk mencegah risiko reproduksi
melalui upaya pencegahan, promosi kesehatan dan mempersiapkan pelayanan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal,” imbuhnya.
Yuliana juga menjelaskan Diklat Poned
bertujuan untuk mempersiapkan dan melaksanakan latihan kegawatdaruratan
obstetri dan neonatal secara berkala dalam rangka mempertahankan keterampilan
dan kewaspadaan petugas pelayanan kesehatan terhadap situasi dan kondisi
kegawatdaruratan yang dpat terjadi setiap saat.
Kabid Kompetensi Fungsional dan Sosio
Kultural, Drs. Didiek Dwiyanto, MM, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah
Kabupaten Jember yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kompetensi ASN
melalui program diklat di bidang kesehatan.
Didiek mengatakan, puskesmas merupakan
garda terdepan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Maka Puskesmas
didorong untuk semakin mengoptimalkan fungsinya sebagai pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
“Keberadaan puskesmas di Kabupaten
Jember yang berjumlah 50 unit diharapkan dapat memenuhi target pembangunan
kesehatan yang lebih baik,” harapnya.
Sebagai institusi pelayanan yang
diandalkan masyarakat, puskesmas harus bisa memberikan pelayanan penanganan dan
pencegahan komplikasi ibu hamil.
“Komplikasi bisa berasal pada saat ibu
hamil, persalinan dan nifas, maka tindakan medis yang harus dilakukan demi
keselamatan persalinan bagi ibu dan bayi harus sesuai dengan standar dan
prosedur,” ucapnya.
Komplikasi dapat dicegah dan ditangani
bila ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan pun
melakukan prosedur penanganan yang sesuai serta mampu mengidentifikasi
komplikasi dini.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir Pemkab Gelar Duklat Poned"