Jember, MEMONUSANTARA.com Gerak cepat, Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR terjun
langsung dan melihat sendiri dengan mendatangi
rumah-rumah warga penerima bantuan dalam program Bekerja di Desa Slateng dan
Desa Sumberlesung Kecamatan Ledokombo, Selasa (2/10).
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan
bantuan itu tepat sasaran dan tidak ada penyelewengan.
“Kemarin ada laporan, bantuan yang
sampai di rumah penduduk ditarik lagi dan dibagi. Bahkan diminta 30 ribu. Hal
ini kita usut tuntas. Tidak boleh terjadi lagi,” terang Bupati Faida.
Selain untuk mengawal program dari
pemerintah pusat tersebut, kunjungan ke rumah-rumah warga untuk melihat kondisi
rumah warga yang layak untuk mendapat bantuan bedah rumah.
Bagi warga yang belum mendapatkan
bantuan untuk pengentasan kemiskinan itu, Bupati Faida menyarankan untuk
mengajukan sesuai prosedur.
Pemerintah Kabupaten Jember juga akan
mengalokasikan anggaran di APBD apabila program dari pemerintah pusat ini
sukses dijalankan oleh masyarakat.
Saat ini, warga penerima bantuan ayam
dalam program Bekerja ini berasal dari data di Kementerian Pertanian. Ada sekitar
12.500 warga yang telah terverifikasi dari 15 ribu data rumah tangga miskin
(RTM).
Syarat penerima bantuan ini diantaranya
RTM yang memiliki penghasilan maksimal Rp. 600 ribu dan punya lahan 6 M persegi
untuk tempat kandang. Pengadaan kandang juga dibantu, pakan ayam, vitamin, dan
50 ekor ayam.
“Lima puluh ekor ayam jika nanti
bertelur sebagian telur boleh dikonsumsi, sebagian untuk dijual. Hitungannya,
rata rata mereka yang berpenghasilan rendah akan mendapatkan tambahan
penghasilan 500 ribu per bulan. Jika dibagi lagi kapan sejahteranya,” tutur
Bupati Faida.
Program Bedah Kemiskinan Rakyat
Sejahtera (Bekerja) ini tidak untuk semua warga yang miskin. Program ini
berbasis pertanian. Hanya masyarakat pertanian yang bisa bertani dan beternak
yang cocok mendapat bantuan.
“Jika berhasil akan ditambah dengan
anggaran Pemerintah Kabupaten Jember, sehingga lebih banyak yang bisa
mendapatkan bantuan,” ungkapnya.
Karena itu, bantuan ayam ini tidak bisa
dibagi rata ke seluruh warga, yang dikenal dengan istilah Bagito atau Dibagi
Rata.
Di Jember, ada tiga kecamatan yang
menjadi sasaran bantuan. Tiga kecamatan ini, selain berbasis pertanian, juga
memiliki angka balita stunting yang cukup tinggi. Sehingga, program ini juga
menjadi solusi penambahan gizi bagi keluarga miskin.
Bupati Faida berharap segera melaporkan
segala tindak penyelewengan dalam program ini.
“Untuk pengentasan kemiskinan tetap
harus 3 B ,baik tujuannya, benar hukumnya ,betul caranya,” pungkasnya berharap.
Posting Komentar untuk "Bupati Faida Pastikan Bantuan dari Kementan Tanpa Penyelewengan "