Jember, MEMONUSANTARA.com Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., meresmikan
penggunaan Sensor Storene (Stop Before The Line) di simpang empat SMPN 2,
Jum’at (14/9).
“Juga merupakan perwujudan aksi keselamatan dan peningkatan keselamatan, untuk meningkatkan kepedulian pemerintah terhadap keselamatan dalam bentuk kegiatan yang bersifat nyata,” jelasnya.
Sensor Storene merupakan karya pelajar pelopor
tertib lalulintas, yang memberitahu para pengendara untuk berhenti di belakang
garis berhenti saat di area berhenti lampu isyarat (traffic
light).
Bupati Faida mengaku bangga bisa meresmikan
sensor ini, karena merupakan karya besar dari anak bangsa. Karya ini tidak
hanya bermanfaat untuk Jember, tetapi untuk Indonesia dan dunia.
“Anak berbakat yang berani memulai satu
kreasi, muncul di dunia dengan karyanya. Berani berbeda bukan suatu yang salah.
Berani memulai adalah suatu kehormatan,” ungkap Bupati Faida.
Bupati berharap pelajar ini dapat
menjadi teladan untuk pelajar lainnya. “Berani menjadi pemula, beranilah
menjadi perintis, beranilah berkarya, berani mencoba sesuatu yang baru,”
lanjutnya.
Dengan sensor ini, para pengendara akan
mendapat teguran apabila berhenti melebihi garus henti di area lampu isyarat (traffic light). “Memulai teguran
suara lebih bisa didengar,” ujar bupati.
Menurut Bupati Faida, Sensor Storene ini
adalah upaya menyelamatkan jutaan nyawa pengguna jalan raya di Kabupaten
Jember. Bupati ingin sensor storene ini disosialisasikan di penyeberangan dekat
sekolah.
“Mari berjuang bersama sama atas
pelayanan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar, dan pelayanan publik yang
lebih baik,” harapnya.
Kasubdit Manajemen Keselamatan
Kementerian Perhubungan RI Mohammad Fatawi mengjelaskan, peresmian penggunaan
sensor storene merupakan implementasi dari kegiatan peningkatan kapasitas
pelajar peduli keselamatan tahun 2018 oleh Direktorat Jendral Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan pada tanggal 26 Februari – 2 Maret 2018.
Firman Sauqi MHS menjadi pelajar
perwakilan Provinsi Jawa Timur yang memiliki konsep sensor storene ini. Dari
presentasinya, ia meraih juara pertama dari 23 provinsi. Konsep ini yang
kemudian diimplementasi dalam peresmian penggunaan sensor storene “stop before the line“.
Konsep ini memanfaatkan kemajuan
teknologi yang cukup sederhana untuk meningkatkan keselamatan lalulintas.
Sensor ini berfungsi untuk memberikan peringatan berupa suara kepada pengemudi
kendaraan bermotor yang melewati persimpangan dan mengurangi pelanggaran stop
line, mengurangi pelanggaran rambu lalu lintas, dan mengurangi kecelakaan lalu
lintas.
“Juga merupakan perwujudan aksi keselamatan dan peningkatan keselamatan, untuk meningkatkan kepedulian pemerintah terhadap keselamatan dalam bentuk kegiatan yang bersifat nyata,” jelasnya.
Posting Komentar untuk "Sensor Storene Karya Pelajar Jember Diapresiasi Bupati Faida"