KKN BACK TO VILLAGE UNIVERSITAS JEMBER DI TENGAH PANDEMI COVID 19



Jember, Memonusantara.com Kuliah Kerja Nyata atau biasa di sebut dengan KKN biasanya dilakukan secara berkelompok oleh beberapa mahasiswa dan diwajibkan untuk menetap di suatu daerah untuk melaksanakan program kerja bersama masyarakat dalam periode tertentu. Namun, di tengah pandemi ini, Universitas Jember mengadakan kegiatan KKN yang berbeda dari biasanya. Kuliah Kerja Nyata dengan mengusung tema Back to Village. KKN ini diikuti oleh 3000 mahasiswa yang dilaksanakan secara mandiri di masing-masing daerah tempat tinggalnya. Cukup menarik, pasalnya KKN Back to Village ini, peserta harus tetap indahkan protokol kesehatan selama proses  kegiatan berlangsung.


Salah satu mahasiswa asal Jombang yang sedang menempuh semester akhir ini, Muhammad Yasiqy Haidar Banna juga melakukan kegiatan KKN di Jember. Dia mengambil tema KKN Program Pemberdayaan Kewirausahaan Masyarakat terdampak Covid 19.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, sejumlah pekerja harus dirumahkan atau dipotong gajinya karena menurunnya perekonomian, Hal tersebut berdampak pada pemenuhan kebutuhan para pekerja yang harus dipenuhi sedangkan keadaan finansial yang kurang menguntungkan membuat kesulitan dalam penemuhan kebutuhan. Oleh karena itu, Haidar memilih tema KKN tersebut.

Selama KKN berlangsung, Haidar menyusun program kerja bersama salah satu pelaku usaha dengan sasaran utama yaitu para pekerja di coffee shop, Fox Coffee & Roastery yang berlokasi di kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Pemilihan coffee shop tersebut karena para pekerja tinggal dilokasi yang sama sehingga memudahkan untuk melakukan kegiatan bersama.

Di setiap program kerja yang dilakukan, Haidar diminta oleh manager Yohan Sudanta untuk lebih fokus kepada pemahaman tentang dasar-dasar berwirausaha dan memulai sebuah ide bisnis yang dapat dilakukan pekerja tanpa mengangu pekerjaan di coffee shop tersebut. Setelah berdiskusi bersama, Haidar melihat bahwa terdapat limbah ampas kopi yang terbuang setiap harinya. Limbah ampas kopi dari coffee shop tersebut dapat mencapai 3-5 kg per hari. Hal ini dapat digunakan sebagai contoh pemanfaat limbah industri sebagai peluang bisnis, yaitu mengubah limbah ampas kopi menjadi lulur dan masker alami dengan menambahkan beberapa bahan lain diantaranya, daun kelor dan tepung beras sebagai perekat.

Selain itu, untuk memberikan motivasi dan mampu mendorong para pekerja untuk berwirausaha di tengah Pandemi ini, Haidar juga memberikan beberapa kali workshop kewiraushaan tentang Business Model Canvas yang dapat diterapkan untuk memulai sebuah usaha sehingga ide usaha mampu diarahkan dan dikendalikan. Tidak hanya itu, program kerja yang dilakukan yaitu dengan mengundang beberapa wirausahawan muda yang telah sukses. Salah satunya yaitu I Kadek Gandhi yang merupakan owner Strawberry Corps (Bali).

I Kadek Gandhi memberikan materi melalui media onlin, google meet dengan membawakan tema Creativepreneur for Millennial in Industry 4.0 pada Jumat, 7 Agutus 2020. Pemberian materi tersebut adalah permintaan dari Yohan selaku manager di Fox Coffee & Roastery. Menurutnya, “Program kerja yang telah dilakukan oleh saudara Haidar sangat membantu pekerja untuk memahami konsep berwirausaha dan penerapannya di sela-sela jadwal harian pekerja. Namun, saya meminta kepada Haidar untuk menghadirkan wirausahawan yang telah terjun secara langsung di dunia bisnis sehingga lebih mampu mendorong para pekerja untuk lebih termoivasi dan semangat memulai berwirausaha”, pungkasnya.(sug/ming)

Posting Komentar untuk "KKN BACK TO VILLAGE UNIVERSITAS JEMBER DI TENGAH PANDEMI COVID 19"