Jember, MEMONUSANTARA.com Sesuai rencana Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19, para pedagang pasar menjalani pemeriksaan kesehatan dengan rapid test. Kamis, 28 Mei 2020,
pedagang di empat pasar menjalani pemeriksaan itu.
Juru bicara gugus tugas, Gatot Triyono,
menjelaskan, pemeriksaan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk
mencegah terjadinya penularan virus.
Ini dilakukan sebelum pemerintah kembali
membuka pasar tradisional. Penutupan pasar tradisional sendiri salah satunya
untuk melakukan rapid tes ini, serta penataan pasar agar bisa memenuhi protokol
kesehatan
“Ada lebih lima ribu pedagang pasar
tradisional yang akan menjalani pemeriksaan, termasuk pedagang lesehan,” jelas
Gatot.
Pedagang itu berada di semua pasar
tradisional yang dikelola oleh pemerintah. Sementara itu, suasana pengambilan
sampel darah untuk rapid test di empat pasar tersebut berjalan lancar dengan
pengamanan dari Satpol PP, kepolisian, dan tentara.
Sebelum mengantri, para pedagang diminta
untuk mencuci tangan. Kemudian antri untuk mendaftar menggunakan KTP dan
mengambil tabung sampel darah. Selanjutnya adalah pegambildan darah oleh
petugas medis.
Seorang pedagang di Pasar Kepatihan
bernama Herman merasa bersyukur ada kegiatan ini.
“Semoga menjadi hikmah bagi seluruh
warga. Untuk ini, saya berterima kasih kepada seluruh
aparat yang menjaga di sini,” ujarnya.
Ia juga berterima kasih atas layana
kesehatan gratis ini. “Semoga semua yang ada di sini aman tenteram, tidak ada
halangan ke depannya. Semoga kegiatan seperti ini mendukung keselamatan semua,”
tuturnya.
Hal sama disampaikan oleh Supatmi,
pedagang makanan basah di Pasar Bungur. Perempuan ini mengaku senang ada rapid
test ini. “Semoga semua segera pulih dan terbebas dari Covid-19,” harapnya. Di
Pasar Bungur tercatat ada sekitar 150 pedagang.
Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan di
tengah-tengah para pedagang berjualan. Hal ini yang mendorong petugas untuk
menggunakan pengeras suara seperti megaphone untuk mengimbau pedagang ikut
pemeriksaan.
Seperti terjadi di Pasar Pelita. Ketua
RW setempat membantu petugas mengimbau pedagang untuk menjalani pemeriksaan.
Bahkan satu per satu KTP pedagang diambil dan akan dikembalikan sudah menjalani
pemeriksaan.
Ada kejadian yang membuat petugas kaget.
Ini lantaran seorang perempuan menjerit ketika diambil darahnya. Meski
demikian, pedagang itu tertawa saat keluar dari ruang Balai RW yang menjadi
tempat pemeriksaan.
Camat Kaliwates, Asrah, yang ditemui di
lokasi menjelaskan ada sekitar 350 pedagang yang biasanya berdagang di pasar
yang berada di Jalan Kartenegara itu.
Bramijaya yang telah menjalani
pemeriksaan mengaku rapid test sangat membantunya. Sebab, bila melakukan tes
secara mandiri tentunya agak kesulitan. “Tidak ada biaya,” cetus pedagang
minuman sari kedelai ini.
Kondisi Covid-19 diakuinya cukup
mengkhawatirkan. Namun, ikhtiar harus dilakukan dengan mengikuti anjuran
pemerintah. “Maka, insya Allah, akan selamat,” tuturnya.
Pedagang pracangan yang berada di Pasar
Kreongan, Patrang, bernama Kadik menegaskan dukungannya terhadap pemeriksaan
dengan rapid test. Menurutnya, ini adalah langkah untuk menghilangkan rasa
kekhawatiran masyarakat.
“Ini kan untuk menghilangkan rasa
kekhawatiran diri sendiri, serta bisa mengetahui kondisi pedagang, apakah
terjangkit atau tidak,” ujarnya. Ia berharap juga ada rapid test bagi
pengunjung pasar.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Ribuan Pedagang Pasar Tradisional Jalani Rapid Test di Empat pasar"