Jember, MEMONUSANTARA.com Bimbingan teknis yang diikuti oleh kades baru dan
calon kepala desa terpilih menjadi media bagi Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR
untuk menyinergikan 22 Janji Kerja Bupati – Wakil Bupati.
Bimtek/pembekalan kepala desa yang
berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha pada Jum’at, 25 Oktober 2019, merupakan
sesi terakhir.
Bupati yang menjadi pemateri
menyampaikan capaian pemenuhan tujuan sustainable development
goal’s (SDGs) oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Dalam pertumbuhan
ekonomi di Jember, pemerintah mengeluarkan peraturan daerah yang mengatur
pemberdayaan dan perlindungan tenaga kerja lokal.
“Untuk investor yang menanamkan modalnya
di Jember harus mengutamakan pekerja asli Jember,” terang Bupati tentang perda
itu.
Capaian lainnya adalah pembangunan pasar
tradisional. Pada tahun 2018 pemerintah membangun 12 pasar. Kemudian tahun ini
telah direncanakan membangun 15 pasar.
“Hanya Jember satu-satunya kabupaten
yang membangun 30 pasarnya menggunakan APBD Kabupaten Jember,” ungkap Bupati.
Masih terkait pasar, Bupati menjelaskan
pembangunan pasar desa telah diatur dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD)
yang bersumber dari APBD Kabupaten Jember.
“Di dalamnya diatur bahwa salah satunya
dialokasikan untuk perencanaan pasar desa,” jelas perempuan pertama yang
menjadi BUpati Jember ini.
Lebih jauh Bupati menegaskan bahwa kunci
perubahan terletak pada perencanaan yang baik. Hal ini pula yang mendasari
penilaian bahwa kepala desa adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam
perubahan di desa.
“Kades adalah orang yang paling
bertanggungjawab terhadap perubahan menjadi lebih baik di desanya, dengan cara
memegang perencanaan desanya masing-masing,” jelasnya.
“Beranilah mengambil sikap, dimulai
dengan perencanaan yang baik,” imbuhnya.
Selain itu, peraturan yang telah
dikeluarkan pemerintah daerah untuk mengatur hak berusaha di Jember
mensyaratkan toko-toko modern menjual produk lokal minimal 30 persen.
Mengenai hal ini, Bupati mendorong pada
kades untuk juga menerapkan di desa masing-masing. “Data usaha-usaha yang ada
di desa. Atur warung-warung agar saling menjual produk-produk lokal desanya
sendiri,” pesannya.
Data, masih kata Bupati, merupakan kunci
dari perubahan yang akan dicapai melalui perencanaan program pembangunan. Kades
perlu untuk fokus dengan pendataan ini.
Sementara itu, Dandim 0824 Jember Letkol
Inf La Ode M Nurdin memberikan materi tentang antisipasi paham radikalisme
melalui dasar kepemimpinan dan bela negara. Menurut Dandim, radikalisme adalah
suatu kegiatan yang menciptakan kondisi yang menakutkan untuk masyarakat.
“Karena radikalisme masuk dengan
upaya-upaya pendekatan secara pelan-pelan, dan target utama anak-anak,
mahasiswa dengan memberikan pemahaman atau doktrin-doktrin tertentu,” katanya.
Dandim pun mengajak para kades untuk
memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat, utamanya tentang bela negara
yang sesungguhnya. Tentang kepemimpinan, Dandim meminta para kades dapat
merangkul semua masyarakat.
“Dengan cara memimpin yang berkarakter,
menjaga desanya untuk tetap harmonis dan menjadi desa yang aman,”
jelasnya. (sug/ming)
Posting Komentar untuk "Bupati Faida Terangkan Capaian SDGs di Jember Dalam Bimteks Kades Baru"