Jember,
MEMONUSANTARA.com Ratusan orang sejak pukul 05.30 memadati Jembatan Kaliwates yang
terletak di jalan Imam Bonjol Kecamatan Kaliwates Sabtu (21/9).
Mereka adalah gabungan dari berbagai macam elemen
masyarakat dan komunitas maupun organisasi termasuk perseorangan untuk membersihkan
Sungai Bedadung. Dimana hari ini bertepatan dengan Hari Perdamaian
Internasional, World Clean Up Day 2019 bertemakan ‘Clean Up for Peaceful
Indonesia’.
Di Jember, kegiatan WCDI 2019 dilaksanakan di
tiga titik, yakni di jembatan Kaliwates, pasar buah Balung dan Tanoker
Ledokombo. Hadir dalam acara tersebut Bupati Jember dr Hj Faida, MMR dan
Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin, SSos , MIPol.
Dalam sambutannya, Bupati Faida mengapresiasi
inisiatif generasi muda di Jember yang peduli akan kebersihan lingkungannya.
“Hari ini saya yakini sukses bukan karena saya,
tetapi jika anak muda yang di depan dan kita mendukung perjuangannya bersama,” ujarnya.
Tak ingin generasi muda hanya ikut-ikutan, Bupati
imbau agar mereka melakukan kegiatan kebersihan dengan penuh kesadaran dari
diri masing-masing.
“Kita semua harus ambil bagian dalam
membersihkan lingkungan kita, membersihkan sampah dan peduli kebersihan dunia
yang dimulai dari lingkungan terdekat,” katanya.
Bupati menilai jika bersih-bersih adalah hal yang
mudah, tetapi ketika kegiatan bersih-bersih dijadikan sebagai tanggung jawab
bersama maka inilah bentuk kemajuan perubahan budaya.
Ia mencontohkan kebiasaan buang sampah
sembarangan dengan tumpukan sampah yang berada di bawah jembatan Kaliwates,
padahal di sekitar lokasi tersebut sudah disediakan TPS bagi warga setempat.
“Maka dari itu, masyarakat yang peduli lingkungan
ini yang nantinya mampu mendukung lahirnya Perda sampah di Kabupaten Jember,”
tuturnya.
Sedikit dijelaskan oleh Bupati, bahwa Perda
sampah nantinya juga akan mengatur tentang pemberian sanksi bagi siapa saja
yang membuang sampah sembarangan di Jember.
Tak hanya berupa uang, namun juga ada sistem OTT dengan memasukkan mereka ke kelas manajemen sampah yang akan dituntun oleh aktivis lingkungan.
Tak hanya berupa uang, namun juga ada sistem OTT dengan memasukkan mereka ke kelas manajemen sampah yang akan dituntun oleh aktivis lingkungan.
“Jika lahirnya Perda ini dengan dukungan
masyarakat, maka ketika terlahir, diimplementasikannya juga akan mendapat
dukungan penuh dari masyarakat,” ucapnya.
Dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Jember
ditunjukkan dengan keikutsertaan seluruh jajaran forkopimda dan pemberian
fasilitas yang dibutuhkan. Bupati menghimbau agar masyarakat mampu menjaga
lingkungannya sendiri.
“Ini lingkungan kita, ini bumi kita , ini tempat
tinggal kita, kalau bukan kita yang peduli lalu siapa lagi?” kata Bupati.
Leader WCDI Kabupaten Jember Parmuji mengaku
bersyukur dengan dukungan dari pemerintah yang akhirnya bisa menjadi suntikan
semangat untuk masyarakat agar lebih cinta lingkungan.
Dirinya juga menyampaikan jika nanti para relawan
WCDI ini akan dilatih supaya bisa menjadi bagian dari tim yang mampu
mengedukasi masyarakat tentang tata cara pengelolaan sampah.
”Harapannya adalah relawan bisa dikemas menjadi
tim edukasi kepada masyarakat,” katanya.
Kurang lebih 80 komunitas di Jember dan ratusan
relawan perorangan tergabung dalam aksi bersih-bersih terbesar di dunia ini.
Dari informasi yang didapatkan, lebih dari 10 ton sampah berhasil dikumpulkan
dalam kegiatan WCDI 2019 di Jember.
Sebagai bukti keikutsertaan para relawan, panitia
WCDI mempersilahkan mereka untuk memposting di media sosial masing-masing
dengan hashtag #kami13juta, #Jemberbersihmakinsuka serta tak lupa menandai akun
@wcdid_jatim_jember.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Bupati Faida dan Ratusan Relawan Bersih-bersih Sungai "