Jember, MEMONUSANTARA.com Diklat Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) diselenggarakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di
Kabupaten Jember.
Ini ditegaskan oleh Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., saat membuka diklat PONED di aula Pusdiklat Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Senin (8/7).
Ini ditegaskan oleh Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., saat membuka diklat PONED di aula Pusdiklat Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Senin (8/7).
“Karena di Jember angka kematian ibu dan
bayi masih tinggi. Upayanya, salah satunya dengan mendiklat SDM kesehatan,”
terang bupati.
Diklat PONED angkatan kedua ini
bekerjasama dengan BPSDM Provinsi Jawa Timur. Bupati juga mengungkapkan,
kegiatan ini merupakan diklat tim. Dibuat beberapa tim di setiap Puskesmas,
yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan.
“Harus satu tim, karena pelayanan
emergensi ini memang harus komperehensif. Oleh karenanya, kegiatan ini akan
terus diselenggarakan,” jelasnya.
Melalui diklat ini, bupati berharap
seluruh Puskemas mempunyai tim dengan kompetensi yang sama rata. Pengetahuan
dan kompetensinya ditingkatkan melalui diklat.
Kepala BKPSDM Kabupaten Jember, Yuliana
Harimurti, SE, MSi, menjelaskan tujuan diklat agar tim pelayanan kesehatan
melakukan pengambilan keputusan klinik secara cepat dan tepat pada pelayanan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal pada tingkat pelayanan kesehatan
primer.
Sebanyak 24 orang menjadi peserta Diklat
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) bagi ASN Puskesmas
angkatan kedua ini.
Kasubid Diklat Pengembangan Kompetisi
Jabatan Fungsional BPSDM Provinsi Jawa Timur Sehat Budiman, SH.MM. menyampaikan
apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Jember yang memiliki komitmen untuk
meningkatkan kompetensi ASN melalui program diklat di bidang kesehatan.
Sehat Budiman menjelaskan, Puskesmas
merupakan garda terdepan dalam upaya penyelenggaraan kesehatan produktif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat di wilayah masing-masing.
Oleh karenanya institusi Puskesmas
didorong untu mengoptimalkan fungsinya sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan strata pertama. Puskesmas juga harus memberikan kontribusi
secara nyata dalam percapaian program di bidang kesehatan secara sinergis.
“Dengan keberadaan puskesmas di
Kabupaten Jember yang berjumlah 50 unit diharapkan dapat memenuhi target
pembangunan kesehatan yang lebih baik,” pungkasnya.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Diklat PONED sebagai Upaya Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi "