Jember, MEMONUSANTARA.com Tingginya angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir di
Kabupaten Jember membuat Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan berupaya untuk
menekan dan mengatasi permasalahan itu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas
Kesehatan Jember dr Siti Nurul Qomariyah, MKes saat menggelar pertemuan di
salah satu hotel yang diprakarsai Jalin USAID, Selasa (12/3).
“Ini dalam rangka komitmen bersama untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Jember,” ujar dr Nurul.
Masih kata dr Nurul, angka kematian ibu
pada tahun 2017 sebanyak 49 ibu. Pada tahun 2018 menurun 20 persen menjadi 41
kasus kematian ibu melahirkan.
“Jumlah ini tergolong tinggi di banding
dengan kabupaten/kota lainnya. Ini karena jumlah penduduk Kabupaten Jember yang
cukup banyak, sekitar 2,6 juta,” ungkapnya.
Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah, diantaranya merehab Puskesmas, transportasi ambulans desa gratis,
jaminan pelayanan gratis.
“Ibu bupati sudah menginstruksikan untuk
mendata ibu hamil agar dijadikan peserta JKN KIS,” katanya.
Dinkes Jember bekerjasama dengan Jalin
USAID telah melakukan pendalaman atas masalah yang muncul di kasus kematian ibu
melahirkan dan bayi baru lahir. Pendalaman itu menggunakan wawancara mendalam.
“Hingga ditemukan lima masalah yang akan
menjadi fokus guna dicarikan solusinya,” ucapnya.
Salah satunya tingkat kepatuhan dari
petugas untuk melakukan pelayanan kesehatan sesuai standard operation procedur
(SOP).
“Bukan hanya di Puskesmas. Ini terjadi
di semua fasilitas pelayanan kesehatan di Kabuaten Jember, pemerintah maupun
swasta,” terangnya. “Mereka melakukan semua (SOP) tapi belum optimal,”
imbuhnya.
Hal lainnya yakni edukasi kepada
masyarakat yang belum optimal. Ini memerlukan peran serta media untuk
mengedukasi masyarakat.
Pemerintah sendiri telah melakulan
pertemuan langsung dengan ribuan takmir masjid maupun ibu hamil itu sendiri
untuk mendapatkan informasi terkait kegawatdaruratan dan kesehatan ibu hamil
dan bayi baru lahir.
“Bupati sudah menyampaikan, harus ada
kongres suami siaga. Karena kadang, ibu sudah diperiksa dan sudah harus dirujuk
ternyata suaminya menolak,” ungkapnya.
Pemerintah bersama stakeholder akan
membangun gerakan edukasi terpadu untuk persalinan aman dan bayi lahir sehat.
Posting Komentar untuk "Pemkab Jember Jalin Sinergi Upayakan Tekan Angka Kematian Ibu Melahirkan"