Jakarta, MEMONUSANTARA.com Jember Fashion Carnaval (JFC) yang merupakan tiga besar
karnaval terbesar di dunia siap digelar tahun 2019. Perhelatan JFC menjadi event meningkatnya kunjungan
turis di Kabupaten Jember setiap tahun. Tahun ini diperkirakan semakin banyak
yang datang.
Kunjungan turis dari
dalam dan luar negeri itu membuat fasilitas hotel di Jember penuh. Rumah warga
pun menjadi sasaran sebagai tempat tinggal sementara oleh para turis.
Situasi ini menjadi
perhatian tersendiri oleh Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief saat
peluncuran JFC 2019 di Gedung Sapta Pesona Balairung Kementerian Pariwisata,
Rabu (27/2).
“Pada setiap event
JFC, Jember kuwalahan untuk menampung turis-turis yang datang ke Jember,” kata
wabup dalam sambutan pembukaan.
Akibat penuhnya
kamar hotel di Jember, para turis itu menginap di hotel yang berada di sekitar
Jember seperti di Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Lumajang. Kondisi itu
diharapkan menjadi perhatian pula bagi investor yang bergerak di bidang
perhotelan.
“Kami sangat
berharap, investor yang bergerak di bidang perhotelan melirik Jember untuk
melengkapi fasilitas di Jember,” ujarnya.
Di Jember, ada event
internasional lainnya disamping JFC. Event itu JMC (Jember Marching Competion)
dengan peserta dari berbagai daerah, bahkan manca negara. Turis yang datang ke
Jember, lanjut Wabup, tidak hanya menginap di hotel yang berada di kabupaten
tetangga.
Para turis domestik
dan mancanegara, seperti dari Asia, Amerika, dan Eropa, itu juga menginap di
rumah warga. Fenomena rumah warga yang menjadi tempat tinggal turis ini menjadi
pekerjaan rumah pemerintah, agar warga mengerti pelayanan tempat tinggal untuk
turis.
Rumah warga yang
ditempati para turis itu swadaya masyarakat, dengan tarif dari warga sendiri
serta rumah warga secara dadakan menjadi homestay. Pemerintah melalui Dinas
Kesehatan dan Dinas Pariwisata memberikan pelatihan kepada masyarakat yang
rumahnya akan dijadikan homestay.
“Turis yang menginap
biasanya menyewa homestay sepanjang pelaksanaan JFC. Turis juga berkeliling
wisata Jember,” jelasnya.
Selain tingkat
hunian hotel yang meningkat, geliat ekonomi selama JFC juga terasa. Pedagang
dan penyedia akomodasi, serta pengusaha kuliner merasakan peningkatan itu. Mengenai
resto dan tempat makan, di Jember cukup memadai, karena banyak wisata kuliner
di Jember.
JFC yang sekarang
diampu oleh Kementerian RI, yang sebelumnya hanya Pemkab dan JFC saja, akan
semakin besar gaungnya dan tamu akan semakin banyak yang datang ke Jember.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "JFC 2019 Dilaunching Pemkab Jember Siapkan Homestay jika Hotel Full"