Wonosobo, MEMONUSANTARA.com Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., banyak belajar
tentang peran perempuan dalam pencegahan intoleransi dalam Festival HAM
Indonesia di Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (14/11).
Dalam festival yang diikuti oleh ratusan
peserta dari pemerintahan, negara sahabat, dan pegiat HAM tersebut bupati juga
menyampaikan berbagai upaya pemberdayaan perempuan.
“Saya juga men-sharing-kan bagaimana efektifnya
apabila kita memberdayakan perempuan, memberikan bekal kepada perempuan
bagaimana mencegah intoleransi,” terangnya.
Bagi bupati, mengajari perempuan berarti
mendidik satu generasi, karena perempuan menjadi pendidik anak yang paling
efektif masalah intoleransi ini. Diskusi yang diselenggarakan oleh Komnas HAM
RI itu mengungkap banyak masalah intoleransi yang menjadi perhatian kaum
perempuan.
Banyak pula terungkap partisipasi dari
kelompok – kelompok perempuan dalam mengatasi masalah intoleransi ini.
“Yang di-sharing-kan
untuk kebaikan bersama demi perjuangan NKRI,” tuturnya usai menjadi narasumber.
Bupati menyampaikan persoalan yang
muncul dalam siskusi, yakni hal-hal lama yang sampai sekarang masih menjadi
problem. Seperti soal kelompok termarjinalkan yang harus mendapat porsi yang
tepat.
Menurut bupati, untuk menempatkan
kelompok marjinal pada porsi yang tepat tersebut merujuk pada pemimpin.
“Saya pikir, disini peran pemimpin
menjadi teladan, dan peran pemimpin, karena pemimpin mempunyai kewenangan
membuat suatu perubahan, menjadi sangat penting,” jelasnya.
Bupati menyontohkan, bagaimana lansia
dan difabel harus mendapatkan tempat khusus. Hal ini, kata bupati, sudah harus
otomatis ada dalam aturan protokol pemimpin. “Tidak hanya tamu-tamu pejabat
saja,” katanya.
Demikian juga dalam tataran kebijakan
sosial. Perlu ada aturan juknis tersendiri yang mengatur kebijakan pimpinan
terhadap kelompok-kelompok yang rentan.
Seperti bantuan khusus korban kekerasan,
bantuan khusus kelompok perempuan rentan masalah sosial, bantuan khusus lansia
janda miskin. Ini diperlukan karena kebutuhannya berbeda-beda.
“Apabila kebijakan itu berdasar
poin-poin kebutuhan perempuan, maka program tersebut lebih bisa efektif dan
menjangkau perempuan dan lebih bisa menjadi solusi,” ungkapnya.
Posting Komentar untuk "Diskusikan Peran Perempuan Cegah Intoleransi"