“Saya optimis Jember melejit,” kata
Endroyono, Rabu (8/8), usai audiensi dengan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR.
di Pendapa Wahyawibawagraha.
Lebih jauh tentang program Smart City,
Endroyono menjelaskan tantangan yang dihadapi. Ia menyebut, secara
internasional program berbasis teknologi informasi ini memiliki kegagalan yang
cukup besar.
Dalam catatannya, kegagalan tersebut
mencapai 60 persen. Namun demikian, apabila program ini benar-benar berhasil,
maka kemajuan Jember bisa melejit.
Kemajuan yang melejit tersebut, jelasnya,
karena Kabupaten Jember telah memiliki modal besar. Salah satunya wilayah yang
luas dengan APBD yang lebih dari Rp. 3 triliun dan pertumbuhan serta kemajuan
yang tinggi.
Audiensi digelar di Pendopo
Wahyawibawagraha untuk menyamakan persepsi. Endroyono mengaku dari pertemuan
tersebut sudah terjalin kesamaan persepsi terkait program tersebut.
Bupati Faida maupun jajaran di bawahnya
sudah terdapat kesamaan dengan tim ahli.
Salah satunya terkait dengan penekanan
program itu. Ia menyebut Bupati Faida mengharapkan Smart City mampu menopang
pengelolaan pemerintahan yang baik. Yakni pelayanan publik.
“Pengelolaan pemerintah itu tolak
ukurnya adalah pelayanan. Sedangkan pelayanan yang baik adalah data yang
valid,” jelasnya usai audiensi.
Usai audiensi, lanjutnya, tim ahli akan
melanjutkan pekerjaan. “Kita tinggal memperkuat setiap poin yang Bupati
tunjukkan tadi,” ujarnya.
Dalam audiensi, Bupati Faida
menginginkan pelayanan publik yang baik, seperti transportasi, keselamatan,
kesehatan, dan lainnya.
Posting Komentar untuk "Jember Dapat Menjadi Kabupaten Maju dan Sukses Jika Smart City Berhasil"