Lumajang, MEMONUSANTARA.com Dalam rangka memastikan peserta
JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik, para pimpinan BPJS Kesehatan terjun
langsung meninjau pelayanan di Kantor Cabang BPJS Kesehatan dan Kantor Layanan
Kabupaten.
Pertumbuhan kepesertaan untuk wilayah Jember dan Lumajang sendiri juga mengalami peningkatan, untuk wilayah Jember dengan jumlah penduduk kurang lebih 2.610.000 jiwa sudah terdaftar JKN-KIS sejumlah 1.574.544 jiwa atau 60,32%, sedangkan untuk wilayah Lumajang dari jumlah penduduk kurang lebih 1.108.000 jiwa yang sudah terdaftar JKN-KIS sejumlah 636.870 jiwa atau 57,47%.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan Cabang Jember telah bekerja sama dengan 190 FKTP yang terdiri atas 75 Puskesmas, 52 Dokter Praktik Perorangan, 43 Klinik, , serta 20 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan Cabang Jember telah bermitra dengan 17 Rumah Sakit, 21 Apotek dan 7 Optik yang tersebar diwilayah Jember dan Lumajang.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian HUT
BPJS Kesehatan ke -50 diomana sudah lebih empat tahun Program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dikelola BPJS Kesehatan.
Tak hanya itu, mereka pun turut melayani langsung para peserta
JKN-KIS yang datang berkunjung. Seperti yang terpantau di kantor Layanan BPJS
Kesehatan Kabupaten Lumajang Selasa (3/7).
“Kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud
komitmen kami dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta
JKN-KIS. Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, ke
depannya kami berharap para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk
memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi
peserta akan terus meningkat,” ujar Tanya Rahayu Kepala BPJS Kesehatan Cabang
Jember usai melayani peserta.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat). Kegiatan ini berlangsung juga di Kantor Cabang BPJS Kesehatan seluruh Indonesia.
“Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” tuturnya.
Menurut Tanya, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80% dari total penduduk Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat). Kegiatan ini berlangsung juga di Kantor Cabang BPJS Kesehatan seluruh Indonesia.
“Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” tuturnya.
Menurut Tanya, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80% dari total penduduk Indonesia.
Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial
sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85% populasi
penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99% populasi
penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118
tahun untuk mencakup 100% populasi penduduk.
“Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” paparnya.
“Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” paparnya.
Pertumbuhan kepesertaan untuk wilayah Jember dan Lumajang sendiri juga mengalami peningkatan, untuk wilayah Jember dengan jumlah penduduk kurang lebih 2.610.000 jiwa sudah terdaftar JKN-KIS sejumlah 1.574.544 jiwa atau 60,32%, sedangkan untuk wilayah Lumajang dari jumlah penduduk kurang lebih 1.108.000 jiwa yang sudah terdaftar JKN-KIS sejumlah 636.870 jiwa atau 57,47%.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan Cabang Jember telah bekerja sama dengan 190 FKTP yang terdiri atas 75 Puskesmas, 52 Dokter Praktik Perorangan, 43 Klinik, , serta 20 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan Cabang Jember telah bermitra dengan 17 Rumah Sakit, 21 Apotek dan 7 Optik yang tersebar diwilayah Jember dan Lumajang.
Posting Komentar untuk "Peringati HUT ke-50, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Layani Langsung Peserta"