Jember, MEMONUSANTARA.com Festival Wirakarya 2018, kampung kelir resmi dibuka
Kamabicab yang sekaligus Bupati Jember dr Hj Faida MMR, Senin (30/7) di
lapangan gedung eks GNI, Kepatihan, Kaliwates Jember.
Masih kata Dedy, anak – anak Pramuka yang menginap di rumah kampung kelir ada 850 orang, 150 ditempatkan di tenda – tenda lapangan futsal. Kegiatan ini sesuai arahan Bupati Jember, sinergi dengan OPD lain semisal Dispendukcapil dengan mencetak 103 adminduk bagi warga kampung kelir.
Faida mengatakan tidak akan mewakilkan acara kali ini karena sejatinya Faida adalah pernah mengenyam jadi Pramuka.
“Benar – benar sungguh beruntung karena tidak ada satupun daun yang bergoyang kecuali atas izin dari Allah SWT , dan menjadi berkah bagi kampung kelir ini sebagai percontohan dan diharapkan sukses membina lingkungan dan kebersihan,” tuturnya.
Kata Faida, tidak ada yang senang menolong kecuali mereka adalah kader Pramuka, kalau yang lurus barisannya bisa dipastikan sebagai anak Pramuka, yang selalu gembira berarti Pramuka.
“Nikmati hidup di negeri yang damai ini, karena kalian bukan terlahir dan hidup di tempat atau negeri yang penuh peperangan. Jadilah orang yang berbeda,” pesan Faida kepada 1000 penegak Pramuka Jember dan Lumajang.
Faida berdoa semoga Allah melindungi jalan terang dan sukses bagi Pramuka sebagai kader nusa dan bangsa.
“Kalau ada anak durhaka kepada orang tua dipastikan itu bukan Pramuka, kalau ada pemimpin yang penakut maka masa anak – anaknya tidak pernah ikut Pramuka, kalau pemberani kalau dicek pasti pernah ikut Pramuka,” tegas Faida memberi semangat Pramuka yang akan melaksanakan pengecatan kampung kelir.
Pramuka kata Faida membangun kepedulian, membangun tim, membangun karakter. Anak Pramuka dididik untuk bertaqwa dan riang gembira. ” Teruslah berprestasi dan berkarya. Atas nama Pemkab Jember dan Pemerintah Provinsi, Bupati dan Wakil Bupati, merasa bangga dan senang karena Pramuka akan berkarya bagi bangsa,” ujarnya.
Faida sebelum menyerahkan adminduk kepada warga kampung nelayan, menyerahkan alat dan cat secara simbolis kepada ketua regu, dan membunyikan bel Faida, lantas menyanyikan lagu Pramuka yang dia hafal sejak kecil.
“Pramuka tak kenal rintangan, meski jalan penuh hambatan. Kan hilang di dalam hati yang riang, Pramuka tak kenal rintangan….Kalau dulu Presiden, mengatakan beri aku satu pemuda akan kupindah Gunung Semeru, Beri aku 10 pemuda untuk kuguncang dunia, dan kata Faida beri aku 1000 Pramuka maka akan ku kelir kampung kita,” ujar Faida, seraya menekan tombol sirine tanda dimulainya kampung kelir dan langsung diserbu ratusan kader Pramuka minta foto selfie saat berjalan menuju tempat duduk semula.
Kepala Dinas
Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Jember Dedy Nurahmadi melaporkan
bahwa wirakarya kampung kelir dilakukan menyasar 100 rumah warga. Rumah itu
berada di 3 Kelurahan, meliputi 2 Kecamatan, pada 100 unit rumah warga.
“Wirakarya kampung kelir, diikuti 300
pramuka penegak dari Kabupaten Lumajang ,dan 700 pramuka penegak dari Jember,”
ujarnya.
Masih kata Dedy, anak – anak Pramuka yang menginap di rumah kampung kelir ada 850 orang, 150 ditempatkan di tenda – tenda lapangan futsal. Kegiatan ini sesuai arahan Bupati Jember, sinergi dengan OPD lain semisal Dispendukcapil dengan mencetak 103 adminduk bagi warga kampung kelir.
“Termasuk juga , program sosialisasi
bank sampah dari Dinas LH, dan bantuan 2 ambulans dan tim medis saat kegiatan
di kampung kelir hingga tanggal 2 Agustus 2018,” kata mantan Sekcam Sumberbaru
tersebut.
Kamabicab dr Hj Faida MMR, mengatakan
harapan Festival Wirakarya terlaksana diantaranya untuk pengecatan kampung
kelir, kebersihan, bank sampah, adminduk 103 KK, dan hasil perubahan perilaku
hidup sehat, bersih, indah dan aman.
Faida mengatakan tidak akan mewakilkan acara kali ini karena sejatinya Faida adalah pernah mengenyam jadi Pramuka.
“Benar – benar sungguh beruntung karena tidak ada satupun daun yang bergoyang kecuali atas izin dari Allah SWT , dan menjadi berkah bagi kampung kelir ini sebagai percontohan dan diharapkan sukses membina lingkungan dan kebersihan,” tuturnya.
Kata Faida, tidak ada yang senang menolong kecuali mereka adalah kader Pramuka, kalau yang lurus barisannya bisa dipastikan sebagai anak Pramuka, yang selalu gembira berarti Pramuka.
“Nikmati hidup di negeri yang damai ini, karena kalian bukan terlahir dan hidup di tempat atau negeri yang penuh peperangan. Jadilah orang yang berbeda,” pesan Faida kepada 1000 penegak Pramuka Jember dan Lumajang.
Faida berdoa semoga Allah melindungi jalan terang dan sukses bagi Pramuka sebagai kader nusa dan bangsa.
“Kalau ada anak durhaka kepada orang tua dipastikan itu bukan Pramuka, kalau ada pemimpin yang penakut maka masa anak – anaknya tidak pernah ikut Pramuka, kalau pemberani kalau dicek pasti pernah ikut Pramuka,” tegas Faida memberi semangat Pramuka yang akan melaksanakan pengecatan kampung kelir.
Pramuka kata Faida membangun kepedulian, membangun tim, membangun karakter. Anak Pramuka dididik untuk bertaqwa dan riang gembira. ” Teruslah berprestasi dan berkarya. Atas nama Pemkab Jember dan Pemerintah Provinsi, Bupati dan Wakil Bupati, merasa bangga dan senang karena Pramuka akan berkarya bagi bangsa,” ujarnya.
Ke depan jika sukses wirkarya tahun ini
Faida memberikan tantangan berupa kreasi wirakarya membangun kampung kelir yang
lain semisal kampung nelayan. “Apakah kalian sanggup ? Dijawab seribu Pramuka ini
dengan serentak,” Sangguuup,” ucap peserta pramuka.
Faida sebelum menyerahkan adminduk kepada warga kampung nelayan, menyerahkan alat dan cat secara simbolis kepada ketua regu, dan membunyikan bel Faida, lantas menyanyikan lagu Pramuka yang dia hafal sejak kecil.
“Pramuka tak kenal rintangan, meski jalan penuh hambatan. Kan hilang di dalam hati yang riang, Pramuka tak kenal rintangan….Kalau dulu Presiden, mengatakan beri aku satu pemuda akan kupindah Gunung Semeru, Beri aku 10 pemuda untuk kuguncang dunia, dan kata Faida beri aku 1000 Pramuka maka akan ku kelir kampung kita,” ujar Faida, seraya menekan tombol sirine tanda dimulainya kampung kelir dan langsung diserbu ratusan kader Pramuka minta foto selfie saat berjalan menuju tempat duduk semula.
Posting Komentar untuk "Festival Wirakarya 2018 Kampung Kelir Dibuka Bupati Faida"