![]() | |||
Posko mudik | foto Kemetrian PUPR |
Meski demikian, kelancaran pada saat mudik
Lebaran tidak hanya ditentukan oleh sarana dan prasarana jalan, namun juga
pengaturan lalu lintas dan perilaku pengendara sendiri.
“Kondisi jalan nasional saat ini
kondisinya 90% mantap.
Selain itu, jalan tol yang dapat
digunakan pada mudik tahun ini, lebih panjang dibandingkan dari tahun lalu. Tol
dari Merak ke Pasuruan sepanjang 995 kilo meter (km), 760 km telah operasional
dan sisanya 235 km telah fungsional,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
beberapa waktu lalu.
Sementara itu dalam diskusi Polemik di
Radio Trijaya FM dengan tema “Siap-Siap Mudik Asik”, di Cafe Warung Daun,
Jakarta, Sabtu (2/6), Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna
mengatakan dengan masa libur yang panjang, para pemudik memiliki kesempatan
untuk secara bijak memilih moda transportasi untuk mudik baik jalan, pesawat,
dan kereta.
Apabila memilih transportasi jalan, kata
Herry TZ, juga terdapat banyak pilihan selain jalan tol yakni jalan arteri
nasional baik lintas utara, tengah, dan selatan kondisinya cukup baik. Untuk
jalur Pantai Selatan banyak pilihan destinasi wisata pantai yang bisa
dikunjungi yang lokasinya tidak jauh dari jalan arteri.
“Para pemudik juga perlu memilih waktu
mudik yang tepat, jangan bersamaan dengan puncak mudik. Untuk mendorong
distribusi lalu lintas, ada diskon tarif tol pada 13-14 Juni dan 18-19 Juni
2018. Uang elektronik perlu disiapkan. Untuk tarif tol Jakarta-Surabaya saat
ini Rp 344.000. Bank Indonesia telah menaikkan batas saldo uang elektronik
menjadi Rp2 juta,” kata Herry TZ.
Narasumber lainnya pada diskusi
tersebut, Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pandu
Yunianto, Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfah, Direktur Operasi
dan Teknik Angkasa Pura II Djoko Murdjatmodjo, Pengamat Kebijakan Publik Agus
Pambagio dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S.
Atmawidjaja.
Titik-titik kemacetan di jalan tol yang
terjadi pada arus mudik tahun 2017 seperti di Gerbang Tol Cikarang-Utama juga
diantisipasi dengan adanya petugas pembawa mobile reader
untuk mempercepat transaksi. Pekerjaan pembangunan jalan tol layang Cikampek
akan dihentikan pada H-10 dan akan menggeser beton pembatas (median concrete barrier) sehingga
jalur yang digunakan maksimal.
Jalan tol fungsional yang dapat dilalui
pemudik tanpa dikenakan tarif adalah Tol Brebes Timur-Pemalang (37,3 km),
Pemalang-Batang (39,2 km), Batang-Semarang (75 km), Salatiga-Kartasura (32 km),
Solo-Sragen (36 km), dan Wilangan-Kertosono (37 km). Tempat istirahat dan
penerangan juga disiapkan pada ruas tol fungsional meski tidak selengkap yang
ada pada ruas tol operasional.
“Pada ruas Tol Brebes Timur-Sewaka
(Pejagan) dan Solo-Sragen meski fungsional, namun kondisi jalannya seperti ruas
tol operasional karena sudah siap diresmikan. Untuk ruas tol lainnya sebagian rigid pavement dan lean concrete. Dalam pelaksanaan
dilapangan, rekayasa lalu lintas menjadi kewenangannya Korps Lalu Lintas
Polri,” jelas Herry TZ.
Titik kritis yang perlu menjadi
perhatian pemudik adalah di Jembatan Kali Kuto yang direncanakan baru bisa
dilalui pada H-2 Lebaran. Sehingga sebelum itu kendaraan akan diarahkan keluar
melalui jalan Pantura Jawa sejauh 500 meter dan masuk kembali ke ruas tol.
Untuk Jembatan Kali Kenteng di ruas tol
Salatiga-Kertasura yang belum selesai pembangunannya, Kementerian PUPR dan
pengelola jalan tol telah mempersiapkan jalan alternatif melintasi bagian bawah
jembatan.
Pada ruas jalan arteri nasional,
perbaikan Jembatan Cincin Lama atau Widang pada ruas jalan Babat-Lamongan
ditargetkan bisa dilalui pada H-10 Lebaran. Perhatian juga diberikan
Kementerian PUPR untuk titik-titik rawan longsor dengan menyiagakan personrl
dan alat berat sebanyak 80-an Posko Lebaran, misalnya, yang tersebar di
berbagai provinsi di Pulau Jawa.
Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S.
Atmawidjaja mengatakan untuk jalan nasional di Pulau Jawa telah disiapkan
Lintas Utara Jawa sepanjang 1.341 km, Lintas Tengah Jawa sepanjang 1.197 km dan
Lintas Selatan Jawa sepanjang 1.405 km.
“Jalan tol bukan satu-satunya jalur
untuk mudik. Pemudik diimbau untuk tidak terlalu euforia untuk menggunakan
jalan tol pada saat mudik nanti. Pemudik dari Utara yang menuju Selatan bisa
menggunakan berbagai jalur arteri. Misal dari Bogor-Sukabumi-Pelabuhan Ratu,
Bandung-Soreang-Ciwidey-Cidaun, Bandung-Nagreg-Tasik-Ciamis-Banjar-Pangandaran.
Lalu dari Brebes Timur-Prupuk-Bumiayu menuju Purwokerto sudah lebih lancar
karena empat flyover telah selesai sehingga
mengurangi kemacetan pada perlintasan kereta api,” kata Endra.
Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan Pandu Yunianto memprediksi pada arus mudik Lebaran 2018, jumlah
masyarakat yang akan menggunakan bus sebanyak 8 juta orang, sepeda motor
sebanyak 8,5 juta orang dan mobil pribadi sebanyak 3,72 juta orang.
Untuk pembatasan operasional truk
diberlakukan mulai H-3 atau tanggal 12-14 Juni 2018 dan 22-24 Juni 2018. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR/ES/EN)
Posting Komentar untuk "Jalan Nasional dan Tol Siap Dilalui, Pemudik Diimbau Hati-Hati dan Bijak Pilih Jalur"