Jember, MEMONUSANTARA.com Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., mengimbau kepada
semua aparatur sipil negara (ASN) untuk menyalurkanya zakat melalui Baznas
Jember.
Seruan itu disampaikan bupati dalam acara
Penerimaan Zakat, Infak, dan Sedekah melalui Simba yang digelar atas kerja sama
dengan Baznas Jember di Pendapa Wahyawibawagraha, Jum’at (8/6).
Hadir Wakil Bupati Drs KH abdul Muqit
Arief dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan Direktur BUMD. Bupati memerintahkan setiap kepala OPD
untuk membuat unit pelayanan zakat di tempat kerja masing-masing.
“Tujuannya ialah melayani
karyawan-karyawati Pemkab Jember agar mudah membayar zakat,” ujar bupati.
Menurut bupati, berzakat sebenarnya
mudah. Tapi sering seseorang karena sibuk jadi lengah. “Kuatir lengah, maka
saya minta para pemimpin ini mengamankan kewajiban anak buahnya ,” kata bupati.
Upaya mengamankan pelaksanaan kewajiban
agama ini dilakukan bupati dan wakil bupati dicontohkan dengan menggelar
penerimaan zakat, infak , dan sedekah di pendapa ini.
“Ssederhana, tapi jangan dilengahkan.
Supaya rezekinya bersih. Berkah bagi keluarga,” tuturnya.
Zakat yang merupakan salah satu wujud
kepedulian sosial, menurut bupati, akan menjadi solusi masalah sosial bagi
Kabupaten Jember. “Tentu saja, arah pemberiannya harus bisa membantu si miskin
dan bisa mengentas kemiskinan,” imbuh bupati.
Pemkab Jember akan terus bersinergi
dengan Baznas untuk mengurus kepentingan umat ini. Pemerintah membantu dari
segi data masalah sosial dan data penerima. Baznas fokus kepada penggalangan
zakat di masyarakat.
Wabup Muqit dalam kesempatan yang sama
menyampaikan apabila Baznas bekerja dengan baik dan maksimal mengelola zakat,
persoalan dhuafa pasti bisa tertangani. “Karena salah satu hal yang bisa
dilakukan Baznas adalah progaram dhuafa ini,”jelas wabup.
Baznas memiliki aturan tersendiri,
karena ketika seseorang yang telah membayar pajak langsung masuk rekening
Bzanas, tidak melalui pengurus. Sistim ini membuat kebocoran sangat kecil.
Kepala Dispendukcapil Sri Wahyuniati
memberikan pendapatnya. Aplikasi Baznas untuk membayar zakat sangat menarik,
praktis, tidak ribet, dan tidak menyulitkan. Untuk pendistribusiannya juga
jelas.
Yuni mengaku akan mengibau
karywan-karyawannya untuk membayar zakat melalui Baznas seperti disampaikan
Bupati. “Karena ini sangat tepat untuk menyelamatkan diri kita secara pribadi
di dunia dan di akhirat,” ujarnya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional
(Baznas) Kabupaten Jember H Misbahus Salam menjelaskan Baznas Jember yang
terbentuk belum sampai satu tahun sudah berjalan, tetapi belum maksimal. Masih
ada kekurangan untuk dibenahi bersama-sama.
Pria yang akrab disapa Haji Misbah ini
menjelaskan, setelah menyosialisasikan Baznas di Pendopo bersama Bupati, Banas
Jember dituntut untuk membangkitkan Simba.
Simba adalah sistem manajemen informasi
yang dikembangkan Basnaz untuk memfasilitasi umat dalam membayar zakat.“Orang
yang berzakat harus tercatat dalam Simba dan bisa dilihat secara
nasional,”jelasnya.
Operasional Simba ini bekerjasama dengan
BNI Syariah, sehingga uang yang dizakatkan langsung masuk ke rekening BNI dan
pembayar zakat memperoleh pesan singkat atau SMS.
Simba ini dibuat oleh mantan Menteri
Keuangan Bambang yang sekarang menajadi Ketua Basnaz Pusat, yang menuntut
Baznas Jember untuk bekerja jujur, professional, dan pertanggungjwaban yang
pasti.
Dalam Simba ada zakat infaq secara
personal dan kelembagaan. Misbahul salam mengaku Basnaz tidak bisa berdiri
sendiri. “Mari kita bersinergi,” ungkapnya.
Dalam acara yang digelar malam hari ini,
sejumlah kepada OPD terlihat langsung membayar zakat melalui Baznas Jember. Hal
ini sekaligus menjadi praktek pembayaran melalui Simba.
Posting Komentar untuk "Ini Cara Bupati Faida Himbau ASN Bayar Zakat "