Jember, MEMONUSANTARA.com Era pemerintahan Bupati
Jember dr Hj Faida, MMR dan Wakil Bupati Drs KH A Muqit Arief Pendopo
Wahyawibawagraha telah menjadi rumah rakyat. Tak hanya menjadi pertemuan bagi
kalangan pejabat atau tamu dari Jakarta namun kalangan dhuafa sudah sering
diundang di rumah rakyat tersebut.
Tak terkecuali
golongan pejabat jabatan fungsional tertentu di lingkungan Pemkab Jember. Pantauan media, Bupati Faida, Jum’at (8/6), melantik pejabat dengan
jabatan fungsional tertentu di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember.
Ini menjadi momen pertama bagi pejabat
fungsional menjalani pelantikan. Sebanyak 117 pejabat fungsional itu menjalani
prosesi sumpah jabatan di Pendapa Wahya Wibawagraha. Momen mereka disaksikan
oleh pejabat struktural dan diliput banyak media.
Bupati Faida menjelaskan, pelantikan dan
pengambilan sumpah jabatan ini untuk tenaga fungsional tertentu. Mereka
kebanyakan tenaga guru, tenaga pendidik, dan tenaga pelayanan kesehatan dan
beberapa tenaga fungsional tertentu lainnya.
“Saya ucapkan selamat kepada semua yang
dilantik pada hari ini, telah melakukan sumpah jabatan karena ini merupakan
suatu keharusan,” kata bupati dalam sambutannya.
Menjadi suatu keharusan, lanjut bupati,
seseorang yang menjalankan jabatan fungsional tidak kalah penting dengan tugas
jabatan struktural. Hanya orang yang berilmu, beriman, dan memiliki kompetensi
yang boleh menjalankan pelayanan fungsional tertentu.
Bupati pun berpesan aar jabatan yang
diemban tidak untuk disalahgunakan. “Jaga nama baik sendiri, jaga nama baik
keluarga. Niatkan segala yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT,” pesan
bupati.
Jabatan adalah amanat, yang merupakan
suatu titipan, suatu waktu akan diambil. “Jadi gunakan kesempatan ini sebaik
mungkin. Selama memiliki kesempatan, berbuat baik dengan kewenangan yang
diemban,” tutur bupati.
Rahmat Dharmawan dari Dinas Tanaman
Pangan Perkebunan dan Holtikultura menjabat sebagai Penyuluh Pertanian Muda
menjadi salah satu peserta yang dilantik.
Rahmat yang telah dilantik menyampaikan,
setelah menjalani pajabat pelayan terhadap masyarakat tetap.
“Jabatan apapun tetap melayani petani,”
terangnya.
Terkait pelantikan di pendapa, Rahmat
mengaku baru kali ini mengikuti pelantikan. “Selama saya menjadi penyuluh mulai
tahun 2010, ini merupakan pertama kali untuk saya. Dulu awal kita (bekerja)
tidak dilantik,” ungkapnya.
Ia mengaku terkesan dengan pelantikan di
pndapa. “Kita dilantik di pendopo yang megah ini, dan merasa kita sama dengan
pejabat pejabat yang lain,” tuturnya.
Rahmat berharap kedepan hal ini terus
dilakukan. “Sehingga, yang di lapangan tidak minder, yang memang pejabat tapi
tidak dirasa pejabat,” cetusnya.
Posting Komentar untuk "Era Faida-Muqit ASN Jabatan Fungsional Dilantik di Pendopo"