Jember, MEMONUSANTARA.com Membela negara perlu pamahaman tentang dasar negara
Pancasila. Memberikan pemahaman kepada generasi muda di era digital perlu
strategi. Hal ini terungkap dalam pembekalan penguatan bela negara melalui
Pancasila dalam acara Kongres Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn).
Ada tiga narasumber yang berbicara dalam
forum yang digelar di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Senin (12/3). Para
narasumber yakni Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Prof. Yudi Latief
M.A., Dirjen Peraturan Perundang -undangan Kemenhumham Prof. Dr. Widodo Eka
Tjahjana S.H., dan budayawan Romo Benny Susatyo Pr.
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. dalam
sambutannya menjelaskan tujuan digelarnya kongres guru PPKn yang kedua itu,
yakni untuk memberikan memberikan pembaharuan ilmu tentang pemahaman Pancasila.
“Guru PPKN adalah ujung tombak membangun
generasi muda yang berintegritas,” ujar bupati di hadapan ribuan guru PPKn dari
sekolah negeri dan swasta.
Prof. Yudi Latief M.A. menegaskan peran
guru PPKn sangat penting untuk memantapkan pemahaman anak didik tentang nilai
nilai Pancasila. Pemantapan itu dilakukan dengan menceritakan kisah sejarah.
Pemantapan juga melalui simbol simbol, yang lama kelamaan akan mengendap dalam
jiwa anak-anak.
“Seperti contohnya pada anak jaman
sekarang yang cepat mengetahui segala sesuatu dalam simbol, ikon dalam hape,
logo toko, dan sebagainya,” katanya.
Pemahaman Pancasila diimplementasikan
dalam 3 lapis dimensi, keyakinannya pnegetahuan, dan tindakan. Keyakinan nilai
nilai pancasila harus ditanamkan kepada anak didik. Demikian juga dengan
pengetahuan Pancasila, juga tindakan yang mengacu pada Pancasila.
Romo Benny Susatyo Pr. menjelaskan
bagaimana caranya guru PPKN membumikan Pancasila di era digital. Romo Benny
menyontohkan pemberian tugas pada anak didik dengan membuat meme Pancasila yang
diviralkan di sosial media, pembuatan video youtube bela negara.
Ia juga menekankan pola pendidikan guru
menjadi rekan murid, bukan menjadi pawang atau mentor, akan mengubah paradigma
atau cara pandang pendidikan.
“Sistem pembelajaran baru diperlukan
sehingga anak memiliki daya kreatif dan inovatif,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Widodo Eka
Tjahjana S.H. berharap guru mampu mengambil referensi yang akurat dalam
memberikan informasi terkait Pancasila. Meluruskan sejarah tentang Pancasila
menjadi tanggung jawab bersama.
“Kita tidak mungkin melakukan pembelaan
terhadap negara, jika kita tidak memahmi Pancasila yang sebenarnya,” tuturnya.
Posting Komentar untuk "Era Digital Anak Perlu Dibekali Pemahaman Pancasila"