Kontroversi Makam Bujuk Melas di Garahan Perlu Pembuktian Akurat

Jember, MEMONUSANTARA.com Makam yang diklaim kuburan Bujuk Melas di Garahan Kecamatan Silo dan saat ini banyak didatangi orang untuk berziarah memperoleh tanggapan dari Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo KHR  Ahmad Azaim Ibrahimy. 

Melalui Wakil Ketua Pusat IKSASS KH  Misbahus Salam menyampaikan,  bahwa saat dirinya  pada hari Jumat 16 Pebruari 2018 mengikuti pengajian Kitab Riyadus Shalihin di Patrang, dipanggil khusus oleh Kyai Azaim bahwa makam Bujuk Melas di Garahan itu menimbulkan keresahan dikalangan pengurus dan anggota IKSASS ( Ikatan dan Alumni Salafiyah Syafiiyah Sukorejo). 

“Saat itu saya dipanggil beliau dan menyampaikan bahwa makan Bujuk Melas di Garahan menimbulkan keresahan,” ujar Kyai Misbah.

Kyai Misbah minta agar keberadaan makam Bujuk Melas itu diteliti kembali.  Bila perlu harus dilihat apakah disana betul betul ada jasad Bujuk Melas.  Bila perlu ada uji forensik dengan tehnologi modern.

Jangan sampai masyarakat tertipu karena hanya opini, tanpa data serta bukti yang akurat,” katanya. 

Makam Bujuk Melas di Garahan itu muncul pada akhir tahun 2016. Padahal jika merujuk pada makam-makam wali yang keramat keberadaannya ada sejak wali itu wafat dan diketahui masyarakat.

Bukan karena hasil perkiraan atau tahayyul, tapi jelas dan nyata keberadaannya,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua IKSASS Rayon Jember Kyai Abdul Aziz bahwa keberadaan makam Bujuk Melas itu masih menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat. Sebaiknya masyarakat jangan meyakini dulu sebelum ada bukti-bukti faktual, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. 

Terkait dengan Bujuk Melas dalam sejarah memang ada,  tapi makamnya belum pasti di Garahan,” tuturnya.

Posting Komentar untuk "Kontroversi Makam Bujuk Melas di Garahan Perlu Pembuktian Akurat"