Kepala DP3AKB Jember Dra Ita Poeri Andayani |
Terbaru, kali ini Pemerintah Kabupaten
Jember meraih penghargaan di bidang pengendalian jumlah penduduk, khususnya
capaian peserta Keluarga Berencana baru semua metode terbanyak se-Jawa Timur
pada tahun 2017.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pemkab Jember Dra Ita Poeri
Andayani ini mengungkapkan capaian keberhasilan itu diraih sesuai petunjuk dan
arahan Bupati Faida sesuai 22 Program Kerja Pemkab jember dengan mengerahkan segala potensi yang ada.
“Kita mengucapkan syukur atas pencapaian
ini, yang tidak mudah kita lakukan. Ini bukti kami tetap bekerja melayani
masyarakat dimanapun,” ujarnya.
“Dan kita buktikan sekarang, dengan
mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ini berkat
dukungan dari semua pihak. Kami tidak bisa bekerja sendiri,” imbuhnya.
Meski telah mencapai prestasi, Ita
menegaskan masih ada tantangan yang lebih berat kedepan. Untuk menghadapinya,
lanjut Ita, butuh dukungan dari semua organisasi perangkat daerah dan instansi
lintas sektoral di Jember.
Senada dengan Ita, Kepala Bidang
Institusi Peran Serta Masyarakat Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi
DP3AKB Drs. Suprihandoko, MM, menambahkan, penghargaan dari Pemerintah Provinsi
Jawa Timur ini benar benar perwujudan sinergisitas antar-OPD dan lintas
sektoral.
“Setiap tahun kita bekerja sama dengan
RS Bina Sehat Jember, Kodim 0824 Jember, PKK, dan didukung penyuluh di 31
kecamatan, yang berjibaku bekerja melayani masyarakat,” jelasnya.
Kerja-kerja yang dilakukan oleh DP3AKB,
masih penjelasan Handoko sapaan akrabnya, yakni berupaya melakukan pendewasaan
usia perkawinan. Hal ini bekerja sama dengan sekolah sekolah dengan membentuk
Pusat Informasi dan Konseling.
“Ini untuk menyiapkan generasi emas
Kabupaten Jember,” ujarnya.
Berikutnya, pengaturan kelahiran dengan
penggunaan alat, obat, dan metode kontrasepsi. Ada tujuh macam metode, yakni
kondom, pil, suntik, susuk, IUD, MOP, MOW.
“MOP dan MOW setiap tahun kita bekerja
sama dengan RS Bina Sehat Jember,” ungkapnya.
Menurut Handoko, angka partisipasi
masyarakat untuk mengikuti program keluarga berencana luar biasa.
Lebih jauh dijelaskan, pasangan usia
subur di Kabupaten Jember mencapai 491.043. Capaian partisipasi kepesertaan KB,
hingga memperoleh penghargaan, mencapai 75.141 orang. Mereka menggunakan alat,
obat, dan metode kontrasepsi.
“Pada tahun ini mereka tidak hamil,” ucapnya.
Penggunaan alat kontrasepsi yang
mendapatkan penghargaan, yakni IUD sebanyak 2.046, MOW 867, MOP 77, Kondom
1985, implan /susuk 5.678, suntik 35.944, dan pil 28.544.
“Partisipasi dan peran serta masyarakat
di seluruh Kabupaten Jember dalam rangka penggunaan alat, obat, dan metode
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan,” jelas Handoko terkait penghargaan yang
akan diberikan Pemprov Jatim pada 28 Pebruari nanti di Surabaya.
Angka pengendalian kelahiran, tambah
Suprihandoko, sebesar 3,76 persen. Ini diperoleh dari 491.043 pasangan usia
subur di tahun 2017, sebanyak 18.472 menunda kehamilan.
“Bisa dibayangkan apabila hamil semua.
Akan ada efek, setidaknya lima tahun kedepan,” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Era Faida-Muqit Kabupaten Jember Raih Penghargaan Bidang KB"