Bupati Faida Beri Wejangan Pejabat ASN di Pemkab Jember Agar Komitmen Tegak Lurus dan Profesional

Jember, MEMONUSANTARA.com Dalam pelantikan pejabat Bupati Jember dr Hj Faida MMR secara resmi melantik Ir. Mirfano sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Jember. Termasuk melantik dr Hendro Soelistijono, MM, MKes sebagai Direktur RSD dr. Soebandi, Achmad Imam Fauzi, SP, MSi sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, dan Sri Wahyuniati, SH, M. Si. sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Ada beberapa hal yang sempat disampaikan Bupati Faida kepada pejabat yang dilantik agar amanah mengemban tugas. Inilah pesan Bupati Faida MMR saat pelantikan dalam bahasa bertutur ;

Hari ini saya melantik Ir. Mirfano sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, dr Hendro Soelistijono, M.M., M.Kes.sebagai Direktur RSD dr. Soebandi, Achmad Imam Fauzi, SP. M. Si,. sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, dan Sri Wahyuniati, SH, M. Si. sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Ada beberapa hal yang sempat saya sampaikan kepada pejabat yang pernah saya lantik agar amanah mengemban tugas.

Ingatkan saya jika orang yang pernah saya lantik tidak tergopoh-gopoh untuk segera merespons ketika hak Si Miskin tidak diterima sepenuhnya, ketika Si miskin dipungli untuk menerima haknya, ketika Si Miskin perlu berjalan jauh untuk mendapatkan layanan yang diperlukan.

Ingatkan saya jika pejabat yang pernah saya lantik membedakan layanan kepada masyarakat miskin dan duafa. Semua bisa tergopoh gopoh ketika tamunya para pengusaha, pejabat pusat, atau orang dekat berpengaruh. Semua pejabat berkoordinasi dan bersinergi untuk penyambutan.

Tangan kita bisa mengibar-ngibarkan bendera merah putih, berbaris berpanas panas untuk menyambut idola kita, otomatis menyajikan tarian terbaik, musik terindah, tetapi perlu dingatkan berkali-kali ketika para dhuafa datang ke pemkab dan pendopo, kita berpikir cukup menerima hanya sekedarnya.

Ingatkan saya jika orang yang pernah saya lantik, otomatis tidak lupa memesankan menu istimewa, mengecheck sendiri rasanya, mengontrol penampilan sajiannya, menghias meja makannya, tapi tidak dia lakukan ketika tamunya para duafa.

Ingatkan saya pula ketika pejabat yang pernah saya lantik menyalahgunakan kewenangannya, memasukkan data siswa yang mampu dan mengabaikan data siswa miskin dalam pengajuan beasiswa. Yang secara diam-diam mencoret nama-nama dan hak Si miskin dengan mengganti orang dekatnya.
Ingatkan saya jika ada pejabat yang saya lantik ada yang memotong bansos, memungli bantuan untuk masyarakat, bantuan untuk sekolah, bantuan untuk siswa dan mengabaikan urutan skala prioritas perbaikan kelas dan sekolah yang rusak, hanya karena ada yang menjanjikan imbal jasa. Yang hanya memasukkan sekolah-sekolah tertentu dan mengabaikan sekolah-sekolah pinggiran.

Ingatkan saya ketika pejabat yang pernah saya lantik, mengabaikan perintah untuk mengutamakan perbaikan infrastruktur jalan-jalan pinggiran dan pelosok Jember, jalan-jalan yang menghubungkan daerah yang terisolir, jalan yang memperlancar distribusi hasil pertanian, jalan yang memperlancar akses pondok pesantren dan sekolah terpencil, yang hanya karena mengutamakan kroni-kroninya dan mengutamakan kepentingan dan komitmen pribadinya.

Ingatkan saya ketika pejabat yang pernah saya lantik, memainkan data dapodik memasukkan guru honorer yang baru saja masuk dan mengabaikan pegawai honorer (PTT) dan guru honorer (GTT) yang sudah mengabdi puluhan tahun. Juga ingatkan saya untuk mewaspadai pejabat yang pernah saya lantik membiarkan pegawai yang menerima gaji, meskipun tidak pernah hadir berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Mereka yang justru melindungi ASN yang lalai dengan tugas dan jabatannya, tapi mampu mengabaikan dan membutakan mata atas penderitaan mereka yang miskin dan tidak berdaya.

Ingatkan saya jika ada pejabat yang pernah saya lantik hanya mempublikasikan kegiatan bupati dan wakil bupati, tetapi tidak peduli perjuangan pegawai-pegawai di pinggiran, tidak mengangkat semangat dan teladan dari mereka, tidak pernah mempublikasi perjuangan siswa miskin untuk meraih cita-citanya dan tidak pernah mempublikasi hebatnya gotong royong warga di beberapa pelosok desa.

Ingatkan saya jika pejabat yang pernah saya lantik anti perubahan, bertahan dengan status quo, tidak suka bersinergi, lebih suka menilai dan mencaci maki kinerja orang lain ketimbang fokus pada pekerjaannya sendiri.

Ingatkan saya jika pejabat yang saya lantik mengabaikan pelayanan administrasi kependudukan bagi Si miskin dan Si lemah karena mengutamakan mereka yang menggunakan jalur khusus dan membiarkan pungli tetap berlangsung, yang langkahnya tidak secepat layanan jalur khusus kepada pejabat yang notabene VIP, yang membiarkan si Miskin di pinggiran perlu datang berulang-ulang tanpa ada kejelasan kapan penyelesaiannya.

Sejatinya para duafa dan orang yang lemah, merekalah VVIP di Kabupaten Jember. Barang siapa mengabaikan kepentingan para duafa dan orang yang lemah, sejatinya mereka telah berkhianat kepada sumpah jabatan dan suara hatinya sendiri.

Ingatkan saya jika ada bagian umum, humas, protokol yang tidak mempersiapkan secara detail acara untuk Si miskin layaknya tamu VVIP. Ingatkan saya pula jika ada sambutan dari Pol PP yang tidak tergopoh-gopoh menyambut para lansia, Si Miskin dan anak yatim layaknya tamu VVIP. Juga ketika sambutan dari Dishub terhadap fasilitas parkir bagi kendaraan para dhuafa, lansia, dan difabel.

Ingatkan saya apabila Kepala Bappekab yang saya lantik hari ini tidak serius menanggani perencanaan pengentasan kemiskinan, tidak serius merencanakan validasi data warga miskin, tidak serius mengkaji berbagai persoalan pengentasan kemiskinan, yang bermain-main dengan kajian dan tidak menggunakan data hasil kajian dalam analisis dan saran kepada pimpinannya.

Ingatkan saya bila Kepala Bappekab yang saya lantik hari ini mengabaikan program prioritas bagi warga miskin, serta memasukkan dan memanipulasi data kemiskinan, bermain-main dalam memilih mitra profesional untuk kajian.

Ingatkan saya jika orang yang pernah saya lantik membeda-bedakan dan tidak serius melayani mahasiswa miskin yang mengajukan beasiswa. Yang tidak risau ketika Si Miskin yang menunggu giliran pelayanan sudah makan atau belum, yang tidak ada rasa khawatir apakah saat layanan berakhir hingga larut malam apakah Si Miskin bisa pulang selamat ke rumah atau tidak.

Yang tidak memikirkan pengawalan keamanan untuk perjalanan Si miskin, Yang tidak memikirkan bantuan kendaraan dinas untuk membantu si Miskin, yang tidak mengimpikan dan merindukan kelak merekalah sebenarnya generasi masa depan yang akan membawa perubahan lebih baik untuk Kabupaten Jember.

Ingatkan saya jika direktur rumah sakit yang saya lantik membedakan layanan kesehatan bagi Si Miskin dan Si lemah. Ingatkan saya jika ada Si Miskin yang ditolak dan tidak dilayani sebagaimana mestinya.

Ingatkan saya jika ada permainan obat dalam rumah sakit, sehingga layanan kesehatan menjadi mahal. Ingatkan saya jika pejabat yang saya lantik membuat pasien masih lama mendapat pelayanan. Ingatkan saya jika ada permainan dalam perekrutan karyawan dan permainan dalam pengadaan.

Kita diberi dua tangan. Satu tangan untuk menolong diri sendiri, satu tangan lagi untuk menolong orang lain

Ingatkan saya apabila Sekda yang saya lantik hanya serius mengkoordinir dan memimpin rapat-rapat untuk kegiatan yang ada kaitannya dengan kunjungan pejabat, ada kaitannya dengan pengusaha, atau ada kegiatan dengan kelompok dan golongan yang dekat dengannya.

Namun, setengah hati saat memimpin rapat-rapat menyangkut nasib para dhuafa memimpin rapat verifikasi dan validasi data mereka yang berhak mendapat rastra atau rastrada atau kartu Indonesia sehat (KIS) dan kartu Indonesia pintar (KIP).

Ingatkan saya jika Sekda yang saya lantik hari ini lalai mensinergikan program-program antar OPD hingga tingkatan bawah dan hanya mau bersinergi dengan teman-teman dekatnya dan abai terhadap realisasi 22 janji kerja.
Ingatkan saya jika ada pejabat yang pernah saya lantik, menyalahgunakan jabatannya dan menggunakan fasilitas Negara untuk kepentingan pribadi, keluarga, serta teman-teman yang mungkin pernah dijanjikannya.

Oleh karenanya, saya menitipkan kepada para suami dan istri para pejabat yang pernah saya lantik untuk pandai-pandai membawa diri, pandai-pandai mawas diri, selalu menjaga nama baik suami atau istri yang sedang mengemban amanah berat.

Pengorbanan dan pengertian serta dukungan keluarga tentulah menjadi modal kuat agar tidak tergelincir dalam kenistaan dan penderitaan akibat penyalahgunaan jabatan.

Perlu saya tegaskan, tidak ada satupun pejabat yang saya lantik yang membayar untuk sebuah surat keputusan (SK) bupati, baik yang melalui open bidding, yang pernah menjadi Plt, yang berasal dari staf fungsional yang pernah saya kenal sebelumnya maupun yang tidak.

Oleh karenanya tidak ada alasan untuk menarik biaya dari pungli maupun korupsi dengan alasan setoran untuk bupati atau wakil bupati.

Pemerintahan Faida-Muqit pemerintah yang tegak lurus memerlukan pejabat-pejabat yang tegak lurus dan istiqomah. Ketika kita bicara istiqomah, Direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan.

Maka jangan risaukan omongan orang. Sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda. Teruslah melangkah selama di jalan yang benar Meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai. Tidak usah repot repot menjelaskan tentang dirimu.

Sebab yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu. Hidup itu bukan tentang siapa yang terbaik. Tapi tentang siapa yang mau berbuat baik.
Jika Didzholimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.

Karena Tuhan kita Maha Baik. Dan tanamkan agar orang lain juga mendapatkan kebaikan sebagaimana yang kita peroleh dari yang Maha Baik. Saya ingin pejabat yang saya lantik menjadi pejabat yang merdeka, yang tidak terbelenggu langkah-langkahnya, tidak tersandera keputusannya, menjadi pejabat professional, gembira dalam melayani rakyat, mendapatkan rezeki yang berkah untuk keluarga.

Saya tidak ingin pejabat yang saya lantik adalah pejabat yang tidak hanya pintar, berpengalaman, berwawasan luas, mempunyai jaringan yang kuat, berpenampilan menarik, mempunyai nama besar, banyak pendukung, disegani di wilayahnya, namun hatinya tumpul.
Sesungguhnya Kecacatan fisik bukanlah aib.

Aib yang sebenarnya adalah kecacatan hati yang tumpul dan terbiasa tidak peduli terhadap kesulitan dan penderitaan sesama. Padahal dia mampu berbuat dan mempunyai kewenangan. Marilah kita berlindung kepada Allah SWT dari ujian hati yang tumpul dan godaan atas pungli dan korupsi.

Kita berdoa bersama agar keluarga seluruh pegawai Pemkab Jember mendapatkan rezeki yang berkah dengan meninggalkan sekecil apapun pungli dan korupsi. Mendoakan pejabat yang dilantik agar jabatan ini menjadi jalan surga dan jalan kehormatan keberkahan di dunia.

Semua orang punya masalah dan masa lalu, saatnya berubah. Saatnya hidup berkah, saatnya bahagia karena hidup berguna. Bila ragu dalam melangkah, kembalilah prinsip 3B.
Baik Tujuannya, Benar Hukumnya, Betul Caranya.

Semoga Allah SWT selaku meridhoi setiap langkah kita. Aamiin.



Posting Komentar untuk "Bupati Faida Beri Wejangan Pejabat ASN di Pemkab Jember Agar Komitmen Tegak Lurus dan Profesional"