Bukti Nyata Luuurr, Duet Faida-Muqit Perhatikan Nasib GTT di Jember

Jember, MEMONUSANTARA.com Tak hanya pacapa atau basa basi, namun bukti nyata dan kerja fakta yang dilalukan duet kepemimpinan Bupati Jember dr Hj Faida, MMR dan Wakil Bupati Drs KH A Muqit Arief dalam menata persoalan Guru Tidak Tetap (GTT) di Kabupaten Jember.

Ikhtiar penataan dan pembinaan Guru Tidak Tetap (GTT) terus dilakukan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. Salah satunya dilakukan dengan menyerap aspirasi yang terdiri ada dua saluran yakni Blanko Harapan dan Kotak Wadul.
“Ini kita siapkan Kotak Wadul, dan nanti yang buka khusus bupati saja, keamanannya terjamin,” ujar Bupati Faida usai silaturahmi dengan sekira 1600 an  GTT di Aula PB. Soedirman Pemkab Jember, Jumat (9/2).

Blanko Harapan dipakai untuk mengetahui keinginan dalam bekerja, seperti pindah tempat kerja agar dekat dengan tempat tinggal. Sedangkan Kotak Wadul bertujuan untuk menyampaikan permasalahan seputar dunia pendidikan maupun kinerja GTT.

Bupati Faida mengatakan, Kotak Wadul sebagai wadah informasi dari para GTT yang selama ini tidak berani untuk menyampaikan atau tidak tahu harus kemana untuk menyampaikan permasalahannya.

Informasi yang disampaikan oleh para GTT, menurutnya juga dibutuhkan untuk evaluasi penerbitan Surat Penugasan 2018.

“Target kita jangan sampai ada yang lebih lama di GTT yang tidak dapat surat penugasan meskipun memenuhi kreteria, tapi juga ada yang jauh lebih baru di bawah enam bulan yang sudah mendapat surat penugasan di tahun 2017,” kata Bupati Faida.

Salah seorang GTT, Edi Mulyono mengungkapkan rasa syukur bupati menyediakan Kotak Wadul. Ia kini bisa leliasa menyampaikan permasalahan dan sarana ini malah bisa dipakai untuk menuliskan keinginannya.

“Kita cuma mengharapkan pengangkatan CPNS mengutamakan K2. Ini saya pribadi, karena saya tidak ada masalah,” kata guru SDN Jember Lor 2 Kecamatan Parang ini usai silaturahmi dengan bupati.

Pria yang mengaku sudah 15 tahun mengajar ini menuliskan keinginan itu karena merasa waktunya sudah sedikit. “Saya baru 57 tahun,” ujarnya lantas tertawa ketika ditanya usianya untuk menjadi PNS.

Guru Kelas 5 ini berharap Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Pemkab Jember mengusulkan namanya kepada bupati untuk diangkat menjadi CPNS (calon pegawai negeri sipil) oleh pemerintah pusat.
Diketahui sebelumnya, Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR akhirnya menerbitkan surat penugasan kepada 1.493 guru tidak tetap dari jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah se-Kabupaten Jember.

Pemberian dilaksanakan dalam silaturahmi dengan bupati yang digelar di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Jum’at (9/2).

“Surat penugasan dari Kepala Dinas Pendidikan,” jelas Bupati Faida dalam sambutan dan pengarahannya.

Surat ini ditandatangani Plt Kepala Dinas Pendidikan Ghozali, karena ada aturan melarang bupati mengangkat tenaga honorer dan sejenisnya.

Jumlah GTT yang mendapat surat penugasan dalam silaturahmi gelombang kedua ini bagian dari 3.325 GTT yang diusulkan sekolah pada tahun 2017. Sementara ada sekitar 1.676 guru tidak tetap yang tidak diusulkan untuk mendapat surat penugasan.

Posting Komentar untuk "Bukti Nyata Luuurr, Duet Faida-Muqit Perhatikan Nasib GTT di Jember "