Jember, MEMONUSANTARA.com Bupati
Jember dr Hj Faida, MMR, memberikan paparan tentang kebijakan pemerintah daerah
di bidang kesehatan dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Kesehatan Nasional
ke-53 Jawa Timur yang dipusatkan di Kabupaten Jember di New Sari Utama Minggu (13/12).
Pemaparan itu disampaikan saat
membuka seminar mengangkat tema Optimalisasi Kebijakan Pembangunan Nasional di
Bidang Kesehatan melalui Rencana Strategi Pembangunan Kesehatan di Daerah.
Bupati Faida dalam paparannya menjelaskan
Kabupaten Jember memiliki angka kematian ibu hamil yang tinggi. Menurut Faida,
kematian itu biasa. Tetapi kematian ibu hamil karena kurangnya pelayanan, itu
menjadi catatan.
“Ibu hamil di Kabupaten Jember
mencapai 40 ribu. Delapan ribu diantaranya termasuk mengalami resiko kematian. Ibu
hamil menjadi perhatian kita,” ujar Bupati.
Pemerintah Kabupaten Jember
bertekad menurunkan angka kematian ibu hamil. Kematian yang semestinya bisa
dicegah dengan manajemen yang baik. Salah
satu upaya menekan angka kematian ibu diantaranya bank darah di setiap rumah
sakit dan puskesmas.
“Tahun 2018 adalah target bagi
Kabupaten Jember,” jelasnya.
Sementara itu, upaya yang telah
dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember diantaranya menyediakan pusat rujukan
sosial di setiap rumah sakit daerah. Penyediaan ambulans di setiap desa dan
pelayanan kesehatan di masjid setiap hari Jumat.
“Waktunya jemput bola,” ungkap
bupati.
Pemerintah Jember juga
mengeluarkan aplikasi kesehatan anak dan ibu hamil serta menyediakan dua orang
pendamping kesehatan tiap desa. Dijelaskan, pada tahun 2016 setiap puskesmas
belum memenuhi 3 dokter. Namun, tahun 2017 tinggal satu puskesmas yang belum
memenuhi standar itu, dari 50 puskesmas.
Upaya pembangunan di bidang
kesehatan juga dengan melakukan rehabilitasi puskesmas dan menyiapkan Pustu di
pesantren, yang jumlahnya mencapai 600.
Selain itu pemerintah
menyediakan alat kesehatan canggih di rumah sakit daerah. Upaya lainnya dengan
melakukan efisiensi pelayanan kesehatan di Puskesmas. Pemerintah juga mendorong
peningkatan kunjungan sehat maupun mendaftarkan pasien pengguna Surat
Keterangan Miskin ke PBID BPJS.
Pemerintah juga memperbaiki
pelayanan akses untuk difabel di Kabupaten Jember. Seminar dihadiri ribuan
peserta, yang terdiri dari kader posyandu, kepala puskesmas dan rumah sakit,
Camat, Kades, Kepala Dinas Kesehatan, organisasi profesi kesehatan. Ada juga
peserta dari beberapa kabupaten di Jawa Timur.
Posting Komentar untuk " Rencana Strategi Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Jember Dipaparkan Bupati Faida "