Surakarta, MEMONUSANTARA.com Pemberian perhatian Pemerintah Kabupaten Jember di bawah
kepemimpinan Bupati dr. Faida. MMR dan Wakil Bupati Drs. KH. A. Muqit Arief,
terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akhirnya membuahkan hasil.
Ini
setidaknya terlihat dari diterimanya penghargaan sebagai kepala daerah yang
peduli terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dalam acara puncak peringatan Hari Hak
Asasi Manusia (HAM) se Dunia ke 69 Tahun 2017, di Grand Ballroom Sunaryo, The
Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/12).
Penghargaan
Sebagai Kabupaten Cukup Peduli HAM yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia (HAM) dan penyerahannya oleh Presiden Joko Widodo itu, sangat
membanggakan seluruh masyarakat di Kabupaten Jember.
Apalagi pada
kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyatakan, sangat mengapresiasi kepedulian
kepala daerah yang peduli terhadap hak asasi manusia.
“Kabijakan
pemerintah yang baik bukanlah seberapa banyak yang telah dilakukan pemerintah,
namun berapa banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” ujar Presiden Joko
Widodo, di hadapan undangan puncak peringatan Hari HAM se Dunia ke 69, yang
juga dihadiri Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly itu.
Pengawalan
setiap kebijakan pemerintah dari hulu sampai hilir, mulai mengontrol, mengecek,
mengawasi, hingga memonitor, menurut presiden, harus dilakukan para pembuat
kebijakan, yakni para politisi, birokrat, pemimpin sosial dan pengusaha.
Termasuk didalamnya melihat keadaan dari pandangan dan sisi kepentingan
masyarakat.
“Untuk di
Jember sendiri, selain melakukan pengawasan dan kontrol kebijakan dari hulu
sampai hilir, pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan, pekerjaan,
perumahan, kesehatan dan juga untuk perempuan dan anak-anak,” papar Presiden
Jokowi.
Sementara
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, berkaitan dengan diterimanya penghargaan HAM
mengatakan, bahwa hal itu pada dasarnya merupakan bentuk realisasi dari 22
Janji Kerja Pemerintah Kabupaten Jember.
Pemenuhan hak
dasar bagi masyarakat, mulai dari pemberian layanan kesehatan/ambulan gratis,
pendidikan gratis dan layanan-layanan lain yang tidak dibebani biaya/gratis
serta kepedulian terhadap kaum duafa dan penyandang difabilitas, menurut
bupati, merupakan bentuk implementasi dari pengamalan sila ke lima Pancasila
yaitu, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Posting Komentar untuk "Bupati Faida Terima Penghargaan Kabupaten Peduli HAM"