Jember, MEMONUSANTARA.com Pemerintah Kabupaten Jember mengirim surat ke
Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menambah jatah pupuk urea bersubsidi bagi
petani.
Permintaan ini diajukan karena stok pupuk
urea bersubsidi bagi petani di Jember telah menipis. Sementara kebutuhannya
masih sangat banyak hingga akhir tahun.
“Pemerintah Kabupaten Jember sudah
bersurat ke provinsi untuk mendapatkan tambahan pupuk,” terang Wakil Bupati
Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief.
Saat rapat evaluasi penyaluran pupuk
bersubsidi bersama Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Kabupaten
Jember, di aula bawah Pemkab Jember, Kamis (6/8), wabup menguraikan jatah pupuk
urea untuk Jember setiap tahun berkurang.
Pada tahun 2018, Jember dijatah 94.945
ton. Kemudian tahun 2019 turun menjadi 90.975 ton, dan pada 2020 ini jatahnya
hanya 47.018 ton.
“Dipangkas lima puluh persen,” terang
wabup, Kamis, 06 Agustus 2020, di aula bawah Pemkab Jember.
Sampai bulan Juli 2020, serapannya sudah
90 persen. Sehingga tersisa 3.997 ton untuk sampai akhir tahun. Menurut wabup,
terus menurunnya jatah itu disebabkan beberapa hal. Pertama terkait dengan cara
pengajuan yang berubah.
Dulu pengajuan dari kelompok tani
berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Berubah saat ini berdasarkan
Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Untuk pengajuan secara elektronik itu,
banyak persyaratan yang tidak dipahami oleh semua kelompok tani. Penyebab
lainnya, di pusat sebetulnya nominal anggaran pupuk urea bersubsidi itu tetap.
Tetapi, ongkos produksi yang membengkak memaksa terjadi pengurangan jatah.
Wabup meminta petani memahami kondisi
itu. Terlebih Pemerintah Kabupaten Jember tetap berkoordinasi dengan Pemerintah
Provinsi Jatim untuk penyediaan pupuk bagi petani.
Disamping itu, wabup meminta masyarakat
tani tidak bergantung pada pupuk urea bersubsidi. Petani bisa mengubah dari
pupuk tunggal menjadi pupuk majemuk, serta bisa menerima kehadiran pupuk organic.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Pemkab Jember Ajukan Penambahan Stok Pupuk Urea untuk Petani"