Jember, Memonusantara.com
Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A.
Muqit Arief, bersama sejumlah pejabat dan pengasuh pondok pesantren se-Jember
membahas kesehatan santri menjelang kembalinya para santri ke pondok.
“Halal
bihalal ini membahas tentang bagaimana menyikapi rencana kembalinya para santri
ke pondok pesantren agar aman dari Covid-19,” terang wabup.
Sesuai data,
lanjutnya, pondok pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama Kabupaten
Jember sejumlah 611 dengan santri yang jumlahnya mulai 50 sampai ribuan.
“Ini perlu
penanganan dan perhatian khusus, karena ponpes memiliki tatanan budaya dan tradisi
khas masing-masing ponpes,” ungkap pria yang juga pengasuh Ponpes Al Falah Silo
ini.
Wabup
berharap pihak ponpes betul-betul siap ketika santri kembali saat memasuki masa
new normal atau tatanan baru dalam menghadapi Covid-19.
“Kehidupan
new normal bukan seperti normal kembali pada awal kehidupan, tetapi
kegiatan-kegiatan sosial keagamaan tetap dilaksanakan tetapi harus ketat sesuai
protokol kesehatan,” jelasnya.
Ibarat satu
orang yang terpapar Covid-19 dari tempat umum, maka menjadi masalah. Pun jika
satu orang terpapar dari pondok pesantren, maka akan menjadi masalah besar yang
menjadi tanggung jawab semua.
“Dan
mengundang ketidak nyamanan seluruh pesantren,” ucapnya.
Dalam
kesempatan halal bihalal itu, wabup mengingatkan adanya rapid test gratis dari
Pemerintah Kabupaten Jember untuk sekitar 50 ribu santri. Juga mengingatkan
adanya ketentuan-ketentuan untuk para santri agar aman dari penularan Covid-19.
“Pemerintah
Kabupaten Jember membekali santri dengan masker dan bantuan kain alas sholat,
juga vitamin selama satu bulan,” jlentrehnya.
Kepala
Kemenag Kabupaten Jember, Muhammad, S Sos., juga mengungkapkan pondok yang
terdaftar di Kemenag sejumlah 611.
Ia mengajak
pengasuh pondok untuk bersama sama mematuhi protokol kesehatan dan anjuran
anjuran pemerintah.
“Mengatasi
penyebaran Covid-19 jangan hanya mengandalkan pemerintah daerah, tetapi perlu
bersama sama mengubah kebiasaan masing-masing,” katanya.
“Mari
bersama-sama mengikuti protokol kesehatan dan anjuran pemerintah. Jangan sampai
kembalinya santri menjadi klaster Covid-19 baru,” tutupnya.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Wabup Bahas Kesehatan Santri dalam Halal Bihalal Virtual"