Wabup Bahas Kesehatan Santri dalam Halal Bihalal Virtual



Jember, Memonusantara.com  Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, bersama sejumlah pejabat dan pengasuh pondok pesantren se-Jember membahas kesehatan santri menjelang kembalinya para santri ke pondok.

 Pembahasan itu dilakukan dalam aara halal bihalal yang digelar secara virtual di Pendapa Wahyawibawagraha, Rabu malam, 03 Juni 2020.

“Halal bihalal ini membahas tentang bagaimana menyikapi rencana kembalinya para santri ke pondok pesantren agar aman dari Covid-19,” terang wabup.

Sesuai data, lanjutnya, pondok pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama Kabupaten Jember sejumlah 611 dengan santri yang jumlahnya mulai 50 sampai ribuan.

“Ini perlu penanganan dan perhatian khusus, karena ponpes memiliki tatanan budaya dan tradisi khas masing-masing ponpes,” ungkap pria yang juga pengasuh Ponpes Al Falah Silo ini.

Wabup berharap pihak ponpes betul-betul siap ketika santri kembali saat memasuki masa new normal atau tatanan baru dalam menghadapi Covid-19.

“Kehidupan new normal bukan seperti normal kembali pada awal kehidupan, tetapi kegiatan-kegiatan sosial keagamaan tetap dilaksanakan tetapi harus ketat sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.

Ibarat satu orang yang terpapar Covid-19 dari tempat umum, maka menjadi masalah. Pun jika satu orang terpapar dari pondok pesantren, maka akan menjadi masalah besar yang menjadi tanggung jawab semua.

“Dan mengundang ketidak nyamanan seluruh pesantren,” ucapnya.

Dalam kesempatan halal bihalal itu, wabup mengingatkan adanya rapid test gratis dari Pemerintah Kabupaten Jember untuk sekitar 50 ribu santri. Juga mengingatkan adanya ketentuan-ketentuan untuk para santri agar aman dari penularan Covid-19.

“Pemerintah Kabupaten Jember membekali santri dengan masker dan bantuan kain alas sholat, juga vitamin selama satu bulan,” jlentrehnya.

Kepala Kemenag Kabupaten Jember, Muhammad, S Sos., juga mengungkapkan pondok yang terdaftar di Kemenag sejumlah 611.

Ia mengajak pengasuh pondok untuk bersama sama mematuhi protokol kesehatan dan anjuran anjuran pemerintah.

“Mengatasi penyebaran Covid-19 jangan hanya mengandalkan pemerintah daerah, tetapi perlu bersama sama mengubah kebiasaan masing-masing,” katanya.

“Mari bersama-sama mengikuti protokol kesehatan dan anjuran pemerintah. Jangan sampai kembalinya santri menjadi klaster Covid-19 baru,” tutupnya.(sug/ming)

Posting Komentar untuk "Wabup Bahas Kesehatan Santri dalam Halal Bihalal Virtual"