Jember, MEMONUSANTARA.com Berbagai langkah dilakukan untuk memutus penyebaran
COVID-19 agar tidak semakin meluas dan menghentikan peningkatan jumlah yang
kontak fisik.
“Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jember melakukan
upaya tambahan, yaitu lima pintu gerbang masuk ke Kabupaten Jember dilakukan
penapisan (screening), bukan ditutup, tidak
ada orang masuk,” tegasnya dalam konferensi pers, Rabu, 1 April 2020, di Posko
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Penapisan itu bertujuan untuk mendeteksi
semua orang yang masuk ke Jember dari lima pintu masuk tersebut dalam keadaan
sehat. Mereka yang masuk dideteksi suhu badannya. Jika suhunya normal tetapi
berasal dari zona merah, maka orang itu diberi formulir riwayat kesehatan,
dicatat, dan diberi tanda.
Tanda yang diberikan berupa gelang
khusus berwarna dengan barcode. Gelang
ini diberikan ke orang yang masuk kategori ODR dan ODP. Mereka mendapatkan
gelang berwarna kuning. Bukan berarti orang tersebut sakit, tetapi dalam
monitor selama dua minggu.
Tetapi apabila ditemukan suhu lebih 38°
Celcius, maka tidak diizinkan masuk ke Kabupaten Jember. Orang itu dimonitor
melalui proses isolasi yang disiapkan pemerintah, yakni di Jember Sport Garden
(JSG) dan Hotel Rembangan.
“Saya berharap masyarakat Jember bisa
kooperatif dalam masalah ini. Kita ingin Bulan Ramadhan bisa menjalankan ibadah
puasa dengan situasi normal. Kita semua ingin urusan COVID-19 berakhir lebih
cepat,” tuturnya.
Situasi saat ini memang sulit. Namun,
ada hikmah yang bisa diambil dari masalah COVID-19. Saat ini semua fasilitas
umum menyediakan bak cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Semua orang pun tahu enam langkah cuci
tangan yang benar. Semua fasilitas umum juga segera dibersihkan.
“Saya optimis, jika upaya-upaya ini
dilakukan dan masyarakat mendukung, kita akan bisa lebih cepat mengakhiri
rantai penularan COVID-19,” kata bupati.
Sementara itu, Dandim 0824, Letkol.
Inf., La Ode M Nurdin, menyampaikan, semua upaya yang dilakukan bertujuan untuk
masyarakat. Tidak melihat strata sosial, ras, suku, dan agama.
Bersama-sama berperan, mulai dari
Forkopimda, masyarakat, media, dan lainnya.
“Dengan peran ini bisa meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk melakukan dan menerapkan langkah-langkah
antisipasi,” ujarnya.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Screening Ketat di Lima Titik Jalur Masuk Jember"