Jember,
MEMONUSANTARA.com Urusan
pelayanan publik era Bupati Jember saat ini dr Hj Faida, MMR selalu dilakukan
dengan optimal dan skala prioritas. Termasuk urusan adminstrasi kependudukan
berupa Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
Bupati Faida kepada sejumlah media mengatakan bahwa proses perekaman KTP-el mengalami perkembangan sangat baik.
Bupati Faida kepada sejumlah media mengatakan bahwa proses perekaman KTP-el mengalami perkembangan sangat baik.
“Alhamdulillah perekaman mencapai 99,14
persen,” ujarnya.
Masih kata Bupati perempuan pertama di
Jember tersebut menambahkan dari jumlah penduduk yang tercatat pada Februari
2020 sebanyak 2.551.698 dengan 1.952.728 warga yang wajib KTP, warga yang sudah
melakukan perekaman sebanyak 1.936.017.
“Ada 0,86 persen atau 16.711 yang belum
melakukan perekaman,” katanya.
Bupati Faida akan memaksimalkan sisa
yang belum melakukan perekakam dan mengoptimalkan sinergi antar OPD dan
perangkat di daerah atau wilayah yang ada agar semunya memiliki data kependudukan
dan merupakan hak warga negara.
Senada dengan Bupati Faida, saat ini Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember tidak akan
mengeluarkan Suket atau Surat Keterangan pengganti KTP-el. Hal itu sejalan
dengan imbauan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Jember,
Isnaini Dwi Susanti, SH, MSi mengatakan, imbauan tersebut disampaikan dalam
rapat koordinasi di Surabaya.
“Pada Februari ini stop mengeluarkan
suket. Begitu perintahnya ke kami,” kata perempuan yang akrab disapa Santi ini
melalui sambungan telepon, Jum’at, 21 Februari 2020.
Meski demikian, bisa saja terjadi
mengeluarkan Suket apabila kasusnya spesifik akan berganti identitas. “Saat mau
menikah, KTP-el miliknya hilang. Ya Suket saja dulu. Sebab nanti pasti berubah
identitas dan statusnya,” kata Santi memberikan contoh.
Selain penghentian pencetakan Suket,
Santi juga mengabarkan Dispendukcapil mendapatkan tambahan 30.000 keping blanko
KTP-el. Penambahan ini akan digunakan untuk menuntaskan kepemilikan KTP-el bagi
pemula serta untuk perekaman baru.
Data yang dimiliki Dispendukcapil,
terdapat 9.780 penduduk kategori pemula. Jumlah ini sudah berkurang banyak dari
lebih 29 ribu.
“Untuk pemula dan perekaman baru
perkiraannya sampai sebelas ribuan,” terangnya.
Sementara untuk sisanya, sekitar 19.000
akan digunakan untuk memenuhi kondisi darurat yang dilayani di loket kantor
Dispendukcapil di Jalan Jawa. Kuota itu juga mencakup revisi, ganti identitas,
pindah datang, umroh, sakit, lansia, dan lain-lainya yang dilayani di
kecamatan.
Santi mengingatkan, meski telah
mendapatkan tambahan sebanyak 30.000 keping blanko KTP-el, saat ini belum bisa
mengganti Suket.
“Kalau hari ini harus mengganti semua
Suket, kami masih butuh 62.000 lagi keping blanko,” ungkapnya. Santi menegaskan
masih ada skala prioritas. “Maret kami akan meminta lagi ke Jakarta,”
pungkasnya.(sug/ming)
wiiihhhh mantuulll bener niih di Jember...huuuueeessbaaat...siapa sih Bupatinya....sukses selalu
BalasHapus