Surabaya, MEMONUSANTARA.com Pemerintah Kabupaten Jember
era Bupati dr Hj Faida, MMR dan Wakil Bupati Drs KH A Muqit Arif tetap berkomitmen
dalam setiap misi kemanusiaan, kali ini menjemput jenazah warga Jember yang
bekerja di Papua.
Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah Yulis Indahyani di terminal kargo Bandara Juanda, Surabaya, Kamis, 06 Februari 2020.
Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah Yulis Indahyani di terminal kargo Bandara Juanda, Surabaya, Kamis, 06 Februari 2020.
Sejumlah kerabat tampak tak kuasa menahan
tangis dan rasa haru saat peti jenazah transmigran asal Desa Karang Semanding,
Kecamatan Balung, Jember itu diturunkan petugas dari kabin pesawat.
Meski begitu, Muhamad Amin dan Alief
terlihat cukup tegar. Suami dan keponakan almarhum Yulis itu mengiringi jenazah
ibu dari tiga anak tersebut dipindahkan ke dalam mobil ambulans milik Pemkab
Jember.
“Alhamdulillah, saya mewakili keluarga
besar almarhumah menyampaikan rasa syukur dan sangat berterima kasih atas
kepeduliaan Ibu Bupati dan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Jember yang
telah membantu pemulangan jenazah bibi saya,” ujar Alief.
Seluruh proses pemulangan jenazah Yulis
difasilitasi oleh Bupati Jember, dr. Faida, MMR. Hal ini dilakukan setelah
menerima surat permohonan dari keluarga besar almarhumah Yulis, yang menyatakan
terkendala biaya.
Jenazah Yulis pun akhirnya bisa
dipulangkan dari Jayapura dengan pesawat. Selanjutnya, tiba di Bandara Juanda,
jenazah dibawa dengan ambulans jenazah milik Pemkab Jember untuk dimakamkan di
tanah kelahirannya.
Sebelum meninggal, menurut Alief,
bibinya sempat dirawat di Rumah Sakit Jayapura, karena penyakit diabetes.
Akibat penyakit yang diderita sejak lama itu, salah satu kakinya harus
diamputasi.
“Terakhir pulang ke Jember saat lebaran
tahun kemarin. Kondisinya memang sudah sakit. Sempat sembuh, akhirnya kembali
ke Jayapura,” tutur Alief.
“Bibi waktu itu sempat bicara kalau
tahun ini akan pulang dan tinggal kembali di Jember. Kala itu, almarhumah juga
sempat berpesan kepada keluarga kalau meninggal agar dimakamkan di sebelah
makam ibunya di Balung. Ternyata itu jadi firasat terakhir bibi,” kenangnya
dengan mata berkaca-kaca.
Sementara Muhamad Amin membenarkan
mendiang sang istri sempat berwasiat agar keluarga membawa pulang dan
memakamkan jenazahnya di sebelah makam almarhumah ibunya.
“Awalnya keluarga juga binggung harus
bagaimana untuk memulangkan jenazah istri saya, karena pasti biayanya besar dan
dan tidak mungkin bagi saya untuk memulangkan karena keterbatasan ekonomi
keluarga,” terangnya.
“Saya menelepon keluarga di kampung, dan
alhamdulillah Ibu Bupati peduli dan
membantu memfasilitasi untuk pemulangan jenazah istri saya tanpa biaya,
gratis,” imbuhnya.
Upaya Pemerintah Kabupaten Jember
membantu proses pemulangan jenazah warga asal Kabupaten Jember sudah kesekian
kali.
Bahkan Bupati Jember Faida juga pernah
secara langsung mengurus dan memulangkan jenazah TKW asal Kabupaten Jember yang
sempat tertahan di salah satu rumah sakit di Malaysia karena terkendala biaya.
“Misi kemanusiaan menjadi kewajiban bagi
kita semua untuk saling tolong menolong bagi siapapun yang membutuhkan tanpa
terkecuali. Dalam hal ini pemerintah juga wajib hadir untuk menyelesaikan setiap
persoalan yang menyangkut pemenuhan hak asasi setiap warga negara,” pungkas
Bupati Faida.
Luar biasa...tetap istiqomah membantu warga Jember baik yang sakit maupun meninggal untuk dijemput kembali ke Jember dari tanah perantauan...top markotop
BalasHapus