Jember,
MEMONUSANTARA.com Keakraban
Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin, SSos, MIPol
bersama awak media di Kabupaten Jember sudah bukan hal baru lagi, bahkan sejak
menjabat Danyon Raider 509 Kostrad.
Terbaru mantan Dandim 0831 Surabaya
Timur bersama Forum Wartawan Lintas Media (FWLM) Jember menggelar diskusi dalam
acara ngopi bareng bertajuk Jogo Apike Jember di
kafe Tipis-tipis Jalan Danau Toba, Jumat (11/10) malam.
“Kita tampilkan pemberitaan menyejukkan,
menggunakan narasi bahasa yang membangun optimisme. Yang lebih penting lagi,
pers haruslah mengedukasi masyarakat,” kata La Ode.
Menurutnya, insan pers adalah arus utama
yang sampai kapan pun selalu dibutuhkan. Dalam konteks kebebasan, pers memiliki
peranan yang sentral untuk menjaga kepentingan bangsa dalam kerangka NKRI.
Sehingga, diperlukan membangun hubungan kemitraan yang baik dan harus terus
berjalan.
“Mari kita bersama-sama membangun bangsa
dan negara dengan menyuguhkan informasi yang positif. Tidak ikut serta
memperkeruh keadaan yang masih keruh, dalam situasi dan kondisi sosial politik
yang saat ini sedang bergejolak. Apalagi ini menjelang momen-momen pelantikan
presiden dan wakil presiden serta Pilkada Jember,” ujar alumnus Akademi Militer
tahun 2001 tersebut.
Dia menambahkan, perbedaan itu hal yang
lumrah, termasuk dalam pandangan politik. Karenanya, tidak ada alasan untuk
tidak menjalin hubungan baik dan persaudaraan. Sehingga, harus selalu berada
dalam satu bingkai kebhinekaan. Kalaupun ada konflik, bisa diselesaikan secara
sederhana dan damai.
“Kalau memang kita merasa cinta terhadap
tanah air ini dengan berdialog, tentunya dengan cara-cara yang damai. Jangan
ada rasa saling menjatuhkan. Kita harus saling menghormati dan menghargai
perbedaan masing-masing. Berikanlah tempat pada koridor hukum, sambil kita
mempererat tali silaturahmi. Itu salah satu tindakan yang logis,” tegas dia.
Sementara Ketua Forum Wartawan Lintas
Media (FWLM) Jember Ihya Ulumiddin mengatakan, pers adalah pilar keempat
demokrasi setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sehingga perannya
penting dan sangat strategis dalam informasi massa. Selain juga tanggung
jawabnya sebagai fungsi pendidikan dan sosial kontrol.
“Itulah sebabnya pers menjadi salah satu
tolok ukur kualitas demokrasi di sebuah negara. Karena itu, kebebasan pers juga
harus sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Jangan terbalik, nanti pers yang
mengancam demokrasi dan masyarakat, kaitannya dengan informasi yang bohong atau
palsu. Ini yang salah, sehingga pers harus menjaga hati nurani demi
keberlangsungan demokrasi,” ungkap Udik sapaan akrabnya.
Maka dari itu, lanjut dia, keberadaan
pers harus menjadi penyeimbang dan penyaring informasi bohong atau hoax yang
menimbulkan dampak keresahan di masyarakat. Meski dalam praktiknya, masalah
pers sering menjadi sasaran pihak-pihak tertentu yang ingin melemahkan nilai
nilai demokrasi kemudian dikait-kaitkan dengan politik.
“Dengan kata lain, kita bekerja harus
lebih baik dan dalam menjalankan tugas sesuai dengan prinsip-prinsip
jurnalistik. Memang, tidak bisa kita itu mencapai suatu kebenaran yang mutlak.
Namun paling tidak, produk jurnalistik yang kita hasilkan, yang kita informasikan
ke publik bisa berdampak positif. Harus menebar optimisme, bukan pesimisme yang
membuat ketakutan,” pungkasnya.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Cangkrukan ala Dandim 0824 Bareng FWLM Jember"