Jember, MEMONUSANTARA.com Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., melakukan kunjungan
kerja ke pasar yang telah direhap untuk memastikan pedagang bisa segera
menempati pasar baru.
Tiga pasar yang dikunjungi bupati Minggu pagi, (14/4) bersama sejumlah pejabat itu yakni Pasar Kreongan, Pasar Gebang, dan Pasar Mangli.
“Kita pastikan datanya, supaya nanti
waktu pindahan supaya tidak jadi huru hara,” kata bupati kepada sejumlah
wartawan di Pasar Mangli.
Kunjungan kerja ini juga untuk
memastikan nantinya tidak ada pedagang berebut kios baru. Bupati juga
memastikan tidak ada jual beli kios kepada pedagang.
Bupati menegaskan tidak menolerir bagi
oknum yang melakukan pratek jual beli kios baru.
Setelah melihat tiga pasar itu, bupati
menilai perlu skenario agar perpindahan tersebut juga menjadi momen untuk
menata pasar tradisional lebih rapi.
“Supaya pindahnya tidak sekedar pindah,
tetapi ditata lebih rapi,” jelasnya.
Penataan kios-kios dibagi khusus sesuai
dengan jenis dagangannya, sehingga masyarakat mudah mencari kebutuhannya.
“Jika mau mencari onderdil di sebelah
mana, dan sayur sebelah mana. Jadi ada plot khusus. Penataan ini dilakukan
sesuai dengan jenis. Contoh seperti tadi (di Pasar Gebang, red) ada toko
onderdil, itu kan tidak cocok bersebelahan sama sayur,” katanya.
Selain bangunan baru dan penataan
pedagang, langkah selanjutnya adalah perbaikan manajemen pasar. Hal ini
diantaranya meliputi kebersihan, pengelolaan, maupun retribusi.
“Jaman sudah modern, pakai e-retribusi.
Nanti ini semua pedagangnya punya kartu pedagang supaya hari itu bayar hari itu
terdata,”tuturnya.
Dengan e-retribusi diharapkan tidak ada
keterlambatan setor. Diketahuipula data pedagang yang belum bayar. Saat ini
masih ujicoba retribusi di tiga pasar.
Pengelolaan sampah harus juga
diperbaiki, supaya bangunan yang baru tidak kembali menjadi kumuh. “Nanti
kita bina lebih lanjut,” imbuhnya.
Dari 12 pasar tradisional yang direhab
pada tahun 2018, ada sekitar sembilan pasar yang dinilai sudah siap untuk
dilakukan perpindahan. Pada tahun 2019 akan melanjutkan rehab untuk 15 pasar
tradisional lainnya.
Perpindahan pedagang dari tempat
penampungan sementara ke kios baru akan dilakukan setelah pemungutan suara atau
Pemilu 2019.
Dalam kunjungannya, bupati mengajak
berbincang para pedagang. Salah seorang pedang emas di Pasar Mangli mengaku
sejak pembangunan pasar baru banyak pembeli yang datang.
Tidak hanya dengan pedagang.
Di Pasar Gebang bupati mengajak ngobrol seorang
tukang becak. Tukang becak itu pun menawari bupati untuk naik becaknya. “Nggak
apa-apa ta,” tanya bupati merespon tawaran tukang becak itu.
“Ya nggak apa-apa, Mbak,” jawab bapak
tukang becak itu, yang disambut tawa orang di sekitarnya. Meski banyak yang
tertawa, tukang becak itu terus saja berbicara dengan bupati. (sug/ming)
Posting Komentar untuk "Bupati Faida Tinjau Pasar Pasca Direhab"