Dua tolak ukur tersebut disampaikan
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., dalam peresmian gedung Unit Donor Darah
(UDD) di Jalan Srikoyo, Kecamatan Patrang, Senin 28 Januari 2019.
Sebelum menyampaikan tolak ukur
keberhasilan itu, bupati mengatakan pemerintah daerah mendorong PMI Jember
untuk profesional. Sikap profesional itu seperti pengelolaan anggaran yang
menjadi salah satu bentuk kepercayaan masyarakat.
“Gedung ini adalah suatu bukti
keseriusan pengurus PMI dalam mengelolanya, sehingga bisa menuntaskan
pembangunan gedung ini,” ungkapnya.
Profesionalisme itu juga telah
ditunjukkan oleh pengurus PMI Jember, karena sudah berani membuat suatu
perubahan yang mendasar, berani membuat audit internal dan eksternal, berani
mempertanggungjawabkan secara terbuka.
Selanjutnya Bupati mengungkapkan tolak
ukur keberhasilan PMI Jember dalam mengelola darah yang telah didonorkan warga.
Menurut Bupati, tolak ukur keberhasilan UTD (Unit Transfusi Darah) PMI Jember
bagi masyarakat hanya bisa dilihat dari dua hal.
Pertama adalah kecepatan pelayanan
kebutuhan darah bagi mereka yang emergency. PMI
wajib melayani kepentingan bank darah di seluruh rumah sakit di Jember, baik
rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Kedua, kesinambungan kesediaan darah
untuk seluruh golongan terntentu, baik kala hari-hari biasa maupun hari khusus
yang bisa meningkat kebutuhan darahnya. “Jangan sampai pendonor kurang,”
pesannya.
Dalam kesempatan itu Bupati juga
mengapresiasi PMI Jember, karena telah menyiapkan kendaraan roda dua untuk
antar – jemput darah bagi mereka yang memerlukan secara emergency.
“Ini terobosan yang istimewa. Dengan dua
motor dari sumbangan masyarakat, salah satunya dari pesantren,” ujar Bupati.
Kepada pengurus PMI Jember, Bupati
berpesan agar tidak menyia-nyiakan relawan yang telah berjasa menyumbangkan
darahnya.
“Temukan sinergi dalam kelompok yang
tidak biasa. Sinergi memang harus dibangun dengan kelompok yang berbeda,”
tuturnya.
Apresiasi disampaikan Bupati karena
PMI sudah memiliki humas, sehingga masyarakat bisa tahu PMI tidak hanya
identik dengan donor darah, tetapi juga identik dengan kuras sumur pada saat
bencana.
“Masyarakat harus tahu, PMI bisa
melayani layanan emergency di
lapangan. Masyarakat harus tahu kalau PMI punya kendaraan roda dua yang bisa
service delivery. Ini namanya PMI jaman now,” Bupati.
Dibangunnya gedung UDD PMI yang baru juga bagioan dari realisasi 22 Janji Kerja Bupati yakni dalam bidang Jember Sehat pada point ke empat belas.
Ketua PMI Jember, H.E.A Zaenal Marzuki,
SH, M.H, menyampaikan, pembangunan Unit Donor Darah (UDD) merupakan salah satu
program setelah dilantik sebagai pengurus PMI Jember pada tahun 2017 lalu.
“Bertugas di PMI adalah bentuk
pengabdian. Beliau (Bupati Jember Faida, red) mengajak seluruh sahabat dan
teman-temannya untuk mengabdi di dunia kemanusiaan tanpa batas, ” tutur Zaenal.
Pembangunan gedung UDD ini, lanjutnya,
adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan ditingkatkan dengn fasilitas peralatan yang baru dan lengkap.
Harapannya, masyarakat terlayani dengan
baik dan tidak mementingkan tentang jarak jauh maupun dekat.
“Kita juga memberikan pelayanan yang
lain, seperti pelayanan donor darah di markas Jalan Jawa, serta mobil dan
kendaraan kecil yang bisa melayani empat tempat dalam sehari,” jelasnya.
Zaenal mengungkapkan, PMI Jember yang
berdiri dengan mandiri dapat menyamai fasilitas yang ada di Surabaya. PMI
Jember juga menjadi koordinator jejaring wilayah Kota Probolinggo sampai
Banyuwangi.
“PMI harus siap melayani masyarakat,
masyarakat Jember utamanya, juga mem-backup PMI di
wilayah jejaring kita,” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Tingkatkan Pelayanan Kini PMI Jember Miliki Kantor Modern "