Jember, MEMONUSANTARA.com Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Jember melakukan unjuk rasa menolak dengan tegas rencana
penambangan emas di Kecamatan Silo, Jember.
Ditemui oleh Asisten Pemerintahan Pemkab Jember, Drs. Hadi Mulyono, M.Si, bersama Kapolres Jember, AKBP. Kusworo Wibowo, dikatakan didepan demontran, bahwa sikap Bupati dan Wakil Bupati Jember tetap tegas menolak adanya penambangan di Kecamatan Silo.
“Sudah sangat Jelas, sejalan dengan apa yang disuarakan oleh masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat yabg ada di Silo, bahwa Bupati dan Wakil Bupati Jember sangat tegas menolak Kecamatan Silo dilakukan penambangan”, jelas Hadi.
“Malahan udah melayangkan surat 2 kali, dimana yang pertama tanggal 17 September 2018 yang berisikan keberatan dari pada tokoh masyarakat terkait dengan rencana penambangan di silo. Dan, yang kedua tanggal 24 September 2018, surat kepada Gubernur Jawa Timur, yang isinya adalah permohonan untuk tidak dilaksanakan proses lelang terkait dengan penambangan yang ada di blok silo. Jadi sikap Pemerintah Kabupaten Jember sangat jelas dan sejalan dengan apa yang disuarakan oleh masyarakat Silo” pungkasnya.
Unjuk rasa ini digelar didepan kantor Pemkab Jember, Jum’at (7/12) dengan tuntutan mendesak Bupati
Jember sebagai Kepala Daerah untuk mempertegas sikap Bupati Jember menolak
adanya eskploitasi tambang emas di Kecamatan Silo kepada Kementrian ESDM RI dan
Gubernur Jawa Timur yang telah menerbitkan SK Penambangan di Kecamatan Silo.
Ditemui oleh Asisten Pemerintahan Pemkab Jember, Drs. Hadi Mulyono, M.Si, bersama Kapolres Jember, AKBP. Kusworo Wibowo, dikatakan didepan demontran, bahwa sikap Bupati dan Wakil Bupati Jember tetap tegas menolak adanya penambangan di Kecamatan Silo.
Hadi juga menyampaikan kepada wartawan seusai menemui para
pengunjuk rasa, bahwa saat di wawancara usai menemui pengunjuk rasa bahwa
dengan terbitnya keputusan Menteri ESDM No.1802 tanggal 23 april 2018, Pemkab
jember telah dinyatakan saat pertemuan dengan masyarakat Silo beberapa waktu
yang lalu, bahwa Bupati dan Wakil Bupati Jember bersikap tegas menolak
penambangan di Silo sesuai dengan apa yang diaspirasikan oleh Masyarakat Silo.
“Sudah sangat Jelas, sejalan dengan apa yang disuarakan oleh masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat yabg ada di Silo, bahwa Bupati dan Wakil Bupati Jember sangat tegas menolak Kecamatan Silo dilakukan penambangan”, jelas Hadi.
Hal ini, lanjut Hadi, telah ditunjukkan oleh Bupati Jember, dr.
Hj. Faida MMR, dengan mengirimkan surat Bupati Jember kepada Menteri ESDM dan
Gubernur Jawa Timur terkait dengan penolakan tersebut.
” Pemerintah Kabupaten Jember, dalam hal ini, Bupati Jember dan
Wakil Bupati Jember telah melayangkan surat secara langsung kepada Menteri ESDM
dan Gubernur Jawa Timur. Dan itu diserahkan langsung oleh Bupati kepada Bapak
Ignatius Jonan selaku Menteri ESDM, di Jakarta”, Jelasnya.
Asisten Pemerintah Pemkab Jember ini, juga menegaskan agar
masyarakat tetap tenang, karena Bupati dan Wakil Bupati Jember akan tetap pada
komitmentnya untuk menolak tambang emas Silo.
“Malahan udah melayangkan surat 2 kali, dimana yang pertama tanggal 17 September 2018 yang berisikan keberatan dari pada tokoh masyarakat terkait dengan rencana penambangan di silo. Dan, yang kedua tanggal 24 September 2018, surat kepada Gubernur Jawa Timur, yang isinya adalah permohonan untuk tidak dilaksanakan proses lelang terkait dengan penambangan yang ada di blok silo. Jadi sikap Pemerintah Kabupaten Jember sangat jelas dan sejalan dengan apa yang disuarakan oleh masyarakat Silo” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Bupati-Wabup Jember Komit Tetap Menolak Penambangan di Blok Silo"