Hal ini disampaikan Bima saat meninjau
pelaksanaan tes CPNS di Balai Serba Guna (BSG) Kaliwates, Kamis (15/11). Bima
didampingi Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya Tauchid Djatmiko, SH. M.Si.,
dan Sekda Ir.Mirfano serta Kepala BKPSDM Jember Ir. Ruslan Abdul Gani.
Bima mengakui banyak komplain terkait
soal tes yang sulit hingga kelulusan di masing-masing daerah
kabupaten/kota rendah.
“Sebetulnya, kalau soalnya susah tidak
juga, karena untuk kementerian – lembaga yang lulus lebih dari 20 persen,”
jelasnya.
Tetapi, ketika ini di terapkan pada
Pemerintah Kabupaten Kota, yang lulus di bawah 20 persen.
Untuk formasi, kata Bima, yang
sudah lulus murni akan masuk terus. Namun, kondisi ini menyebabkan banyak jabatan,
terutama guru dan tenaga kesehatan, yang kosong.
“Kita tidak akan menurunkan passing
grade, karena jika menurunkan passing grade berarti juga menurunkan
kwalitas dari PNS, jadi kita akan mencoba meranking,” jelasnya.
Banyak peserta yang tidak lulus memiliki
passing grade dengan skor tinggi.
“Terkadang lulus kurang satu angka. Jadi
kita coba meranking untuk mengisi jabatan yang kosong sesuai kebutuhan jabatan
yang kosong,” ungkapnya.
Ia menyontohkan, jika passing grade minimumnya 298, maka
untuk mengisi formasi yang kosong paling tidak 260. Apabila peserta mengikuti
tiga ujian dan ada satu ujian yang tidak lulus, maka peserta itu masih
mempunyai harapan.
“Sejauh totalnya tinggi, karena dia
berkompetisi juga,” ujarnya.
Lebih jauh Bima menjelaskan, untuk
seleksi kompetensi bidang (SKB) sesuai dengan formasi yang dituju oleh peserta.
Misalkan guru, kompetensi bidangnya adalah tentang pendidikan, maka
instansi pembina jabatan fungsionalnya adalah Kemendikbud.
Untuk SKB selanjutnya akan dilaksanakan
di ibu kota propinsi. Untuk Jawa Timur dilaksanakan di Surabaya.
Posting Komentar untuk "Peserta Tidak Lulus CPNS Masih Berpeluang Lolos"