Jember, MEMONUSANTARA.com Majelis Sholawatan Malam Jum’at Manis Pendopo yang
digelar Kamis (1/11) diikuti oleh berbagai kalangan. Namun, selain masyarakat
luas, kali ini hadir pula Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edwin, SH.
Dalam kesempatan berbicara dalam mejelis
tersebut, Danlantamal mengingatkan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
besar. Ini bisa dilihat dari sejarah dengan bukti yang masih ada.
“Bangsa kita, bangsa yang besar. Sangat
hebat bangsa ini,” ucapnya.
Bangsa ini bukan bangsa terjajah.
Menurut Edwain, yang membuat terjajah adalah pikiran kita sendiri. Sebab, dalam
sejarahnya, nenek moyang bangsa ini adalah orang-orang yang berbudaya tinggi di
jamannya.
“Tidak mungkin bangsa yang rendah bisa
membangun Borobudur yang indah. Tidak mungkin bangsa yang rendah bisa membangun
Prambanan yang indah,” tuturnya.
Edwin mengajak untuk mengingat kebesaran
bangsa itu dengan mempelajari peninggalan-peninggalan masa lalu bangsa ini.
“Banyak sekali peninggalan-peninggalan
masa lalu bangsa ini , yang kadang-kadang terlupa oleh kita, bahwa kita ini
bangsa yang besar,” ujarnya.
Salah seorang jamaah bernama Edi mengaku
cukup senang dengan mengikuti sholawatan yang rutin digelar di Pendopo
Wahyawibawagraha. Sebab, selain mengikuti pengajian, pria yang berprofesi
sebagai guru tidak tetap (GTT) di Kecamatan Kalisat ini bisa menyampaikan
uneg-unegnya.
“Alhamdulilah Pemkab Jember benar –
benar terbuka kepada masyarakat, saya dan puluhan GTT yang hadir disini bisa
menyampaikan pendapat kami secara langsung kepada bupati,” kata Ed.
“Enaknya disini bisa menyampaikan
pendapat, sekaligus mendapat tausiyah. Dan semoga pendapat kami diterima Bupati
dan doa kami para GTT diijabah oleh Allah SWT,” tuturnya.
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. dalam
kesempatan itu menyebutkan beberapa keluhan masyarakat yang disampaikan melalui
pengajian. Mulai dari beasiswa, korban bencana Sulawesi Tengah, GTT, yatim
piatu, dan banyak aspirasi lainnya. Termasuk honorer K2.
“Saya telah komunikasikan langsung
kepada Bapak Presiden,” ujarnya.
Terkait permintaan Surat Penugasan
diganti Surat Keputusan, bupati menyebut itu tidak bisa dilakukan karena tidak
memiliki landasan hukum.
Posting Komentar untuk "Cerita Kebesaran Bangsa di Majelis Sholawatan Pendopo Disampaikan Danlantamal V"