Jember, MEMONUSANTARA.com Salah satu tujuan berdirinya negara ini adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan itu tidak hanya pada akal saja. Lebih
dari itu, sebenarnya kecerdasan yang dimaksud juga menyangkut spiritual.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Jember
Drs. KH. Abdul Muqit Arief saat memberikan pidato peresmian Masjid Miftakhul
Huda di Dusun Pondok Waluh, Desa/Kecamatan Kencong, Jum’at (12/10) malam.
Masjid Miftakhul Huda, menurut Wabup
Kiai Muqit, akan menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
“Karena sejatinya tujuan didirikannya
negara ini dalam undang-undang dasar adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,”
terangnya.
Hanya saja, Wabup Kiai Muqit melihat
sebagian orang menganggap sebatas cerdas pikiran saja, akal, dan IQ saja.
“Padahal sebenarnya tidak hanya itu,
tetapi juga kecerdasan batiniyah, kecerdasan spritual,” tutur pengasuh Pondok
Pesantren Al Falah Silo ini.
Karena itu, Masjid Miftakhul Huda ini
diharapkan akan bisa berfungsi maksimal dalam rangka untuk mencerdaskan
spritualitas dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
Peresmian masjid ini dikemas dengan
pengajian umum. Pembicara dalam pengajian ini yakni KH. Agus Ali Masyhuri atau
akrab dipanggil Gus Ali, pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo.
Terkait pembangunan Masjid Miftakhul
Huda, Wabup mengungkapkan rasa bangganya. Sebab, keberhasilan masjid yang
dibangun selama sebelas tahun ini juga dengan bantuan swadaya masyarakat.
Lebih jauh Wabup Kiai Muqit berharap
masjid ini tidak hanya menjadi tempat beribadah. Masjid ini juga menjadi
pemersatu persaudaraan seluruh jamaah, untuk bersama-sama bersujud kepada Allah
SWT.
Sementara itu, ketua pembangunan Masjid
Miftakhul Huda, Sumarli, menjelaskan, pembangunan masjid dimulai pada 30 April
2007. Ketika itu anggaran yang dialokasikan mencapai Rp. 500 juta.
“Sekarang habis kurang lebih 750 juta
rupiah,” jelasnya.
Pembangunan masjid berhasil dilaksanakan
berkat partisipasi masyarakat Dusun Pondok Waluh. Sumbangan juga berasal dari
Bansos sebesar Rp. 20 juta, serta bantuan pemerintah sebesar Rp. 5 juta.
Sumarli mengakui masjid ini memang belum
selesai. Tetapi diresmikan oleh Wakil Bupati agar bisa digunakan terlebih
dahulu. “Mudah mudahan yang beribadah di masjid ini banyak,” harapnya.
Kepala Desa Kencon, Ahmadi,
mengungkapkan, suatu kebanggaan bagi masyarakat mempunyai fasilitas untuk
beribadah yang bagus.
“Kedepannya tinggal merawat dan
memajukan. Melangkah bersama, berkoordinasi dengan pemerintah desa,” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Mendirikan Masjid, Mencerdaskan Spiritual Bangsa"