Jember, MEMONUSANTARA.com Bupati Jember
dr. Hj. Faida, MMR., menjelaskan perlunya tiga sikap perjuangan pada generasi
muda dalam bidang ekonomi. Sikap perjuangan ini untuk memperkuat perekonomi
bangsa Indonesia.
“Harus ada tiga sikap perjuangan
generasi muda, yaitu beli produk Indonesia, membela Indonesia, dan menumbuhkan
persaudaraan dengan membeli dan menggunakan hanya produk lokal saja,” ujarnya dalam
Gebyar UKM edisi ke-3 Indonesia di Gedung Soetardjo Universitas Jember Kamis
(25/10).
Bupati Faida mengungkapkan, mengonsumsi
merk terntentu dari produk asing tidak menguntungkan bagi masyarakat lokal,
tetapi menguntungkan negara asing. Saat ini produk lokal tidak kalah saing, dan
keuntungan bisa berputar di suatu wilayah.
Gebyar UKM yang digelar di Gedung
Soetardjo, menurut bupati, termasuk salah satu perjuangan ekonomi. Kegiatan ini
perjuangan memberikan hak asasi manusia: hak untuk berusaha, yang menjadi
salah satu hak asasi.
“Urusan kewirausahaan bukan hanya urusan
ekonomi, tetapi kewirausahaan sejatinya adalah satu dari bagian hak asasi
manusia,” katanya.
Bupati menjelaskan, Pemerintah Kabupaten
Jember mengambil kebijakan seluruh toko-toko modern yang ada di Jember, secara
bertahap, harus menjual kurang lebih 30 persen produk lokal.
Kunci sukses utama dalam berwirausaha,
menurut Bupati Faida, bukanlah modal. Tetapi tujuan yang jelas dan
ketangguhan dalam berjuang. Seperti peluang, yang harus dicari dan didapatkan.
Peluang memang harus didapatkan.
“Jika tidak bisa menjadi yang pertama,
jadilah yang berbeda. Ia menyontohkan, Jember sebagai embarkasi haji dapat
menjadi peluang bagi UMKM Jember. Menjual produk sendiri, jangan sampai menjual
produk Cina tetapi yang jual orang Jember,” jelasnya.
Biasanya, oleh-oleh umroh adalah kurma.
Maka kita harus punya alternatif yang berbeda. Seperti usaha yang dimiliki oleh
UKM Jember, yaitu pengolahan salak menjadi selai kurma salak, yang bisa menjadi
salah satu alternatif oleh-oleh umroh-haji asli Jember.
Bupati Faida mengapresiasi para pelaku
UKM di Jember. Karena semangat mereka, Kabupaten Jember meraih penghargaan
Natamukti dari Kementerian Koperasi dan UMKM.
“Jangan takut memulai, jangan menunggu
menjadi sempurna. Mulailah dari sekarang, karena kesempatan tidak datang dua
kali. Kesempatan bukan d berikan, tapi kesempatan adalah dicari. Kesempatan
didapatkan, bukan dibagi-bagi,”tuturnya.
Jember memiliki potensi UMKM yang besar.
Ada yang konvensional. Ada juga yang masih sendiri-sendiri. Standar produk
sudah baik, mutunya juga baik. Tetapi, kurang dalam merebut pasar
internasional, yang tentunya memerlukan digitalisasi.
“Sudah saatnya pasar UMKM kita menguasai
pasar digital,” jelasnya.
Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten
Jember mengajak semua pihak untuk mendukung UKM. Membela produk UKM
adalah kegiatan nyata bela negara. Manfaat membela produk UKM, jelas
bupat, inflasi terkendali, ekonomi kerakyatan berdaya, ekonomi nasional
terkendali, dan produk-produk nasional menguasai pasar nasional.
“UKM bukan hanya semangat, tapi ada
ilmunya. Memerlukan marketing, memerlukan jaringan, dan memerlukan teknologi
informasi,” jelas Bupati Faida.
Pemkab Jember menjalin kerjasama dengan
perbankan dan sudah menginisiasi pemasaran digital melalui Dinas Infokom di
Kabupaten Jember. Ini sedang diuji coba memasarkan produk yang sudah masuk di
katalog Pemkab Jember.
Pemasaran digital ini memiliki tantangan
tersendiri. Yakni memerlukan kelanjutan produksi. Apabila saat dipasarkan
ternyata suplai produk tidak bisa berkelanjutan, maka konsumen menjadi lari.
Maka, perlu produk yang sejenis
dan berkolaborasi, sehingga produktifitasnya bisa berkolaborasi. Jadi, tidak
harus satu produk yang memenuhi satu pasar. Tetapi, satu pasar dipenuhi
beberapa produk.
Di Jember, lebih dari 2000 UMKM yang
terdata di Pemkab Jember dan tidak semuanya mempunyai produk yang
berkelanjutan.
Posting Komentar untuk "Membeli Produk UKM Lokal merupakan Bentuk Bela Negara sederhana"