Jember, MEMONUSANTARA.com Gerak Jalan Tanggul Jember Tradisional atau Tajemtra
telah menjadi bagian penting budaya warga Kabupaten Jember. Setiap tahun
diselenggarakan, pesertanya selalu meningkatkan.
“Tajemtra ini ajang yang sudah menjadi
bagian dari budaya Jember. Menjadi ajang persatuan dan ajang silaturahim, bukan
hanya ajang olahraga saja,” ujar Bupati Faida, Sabtu (8/9).
Kepada wartawan yang mewawancarai
sebelum pemberangkatan, Bupati Faida berharap Tajemtra kali ini bisa lebih rapi
dan lebih tertib. “Sehingga bisa menjadi teladan bagi event-event lainnya,” tuturnya.
Terkait peserta, Bupati Faida menyatakan
rasa senangnya karena jumlahnya meningkatkan dari tahun sebelumnya. Jika tahun
lalu mencapai lebih 7 ribu, kini mencapai lebih 8 ribu. Jumlah peserta yang
ikut pun akan semakin banyak.
“Karena sudah terlihat jalanan yang
menjadi rute Tajemtra dipenuhi peserta yang tidak memiliki nomor pendaftaran,”
katanya.
Bagi Bupati Faida, keikutsertaan peserta
penggembira tersebut bagian dari antusiasme warga Jember mengikuti kegiatan
yang digelar untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-73 ini.
“Tajemtra tahun ini menjadi Tajemtra
yang inklusi karena diikuti oleh peserta dari difabel,” jelasnya.
Apresiasi pun diberikan kepada para
peserta dari difabel itu, karena telah menunjukkan kekurangan maupun kelemahan
tidak menjadi penghambat untuk berprestasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan.
Rasa bangga juga diberikan kepada para
lansia yang terus bersemangat mengikuti Tajemtra.
“Seperti Pak Tukin yang telah berusia
105 tahun namun masih semangat ikut gerak jalan yang menempuh jarak 30
kilometer,” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Tajemtra tak Hanya Olahraga Namun juga Bagian Budaya Jember"