Jember, MEMONUSANTARA.com Sebanyak 60 Pembina Pramuka mengikuti Kursus Pembina
Pramuka Mahir tingkat Lanjutan (KML). Kursus ini pertama kali diadakan di
Kabupaen Jember.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Pemkab Jember Dedi M Nurahmadi mengatakan KML ini adalah program bupati di
bidang Pramuka dalam rangka peningkatan kemampuan dan keterampilan pembina
Pramuka.
“Baik penggalang maupun penegak. Program
ini ada di Dispora tahun anggaran 2018, dan kegiatan ini pertama kali ada di
Jember,” jelasnya.
Peserta diambil dari pembina Pramuka di
seluruh wilayah Kabupaten Jember. Jumlahnya 60 orang pembina dengan usia 25 –
50 tahun. Mereka ini utusan kwartir ranting dari kecamatan, satuan
komunitas SPN (Sekawan Persada Nusantara), SIT (Saku Islam Terpadu), Saku
Ma’arif Kencong, Pondok Pesantren, dan Universitas Jember.
“Pemateri berasal dari Kwarcab Jember
untuk menyosialisasikan program, keputusan, dan petunjuk baru dari Kwarnas. Kemudian
diemplementasikan di kegiatan Pramuka di wilayahnya masing-masing,” terangnya.
Kadispora berharap dalam kegiatan ini
ada outcome yang menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat pesat. Terlebih pergaulan anak-anak saat ini yang menghawatirkan.
Sehingga, lanjutnya, kegiatan Pramuka
ini juga untuk menangkal para anak-anak muda agar tidak terlibat atau tidak
terjerumus pada hal negatif dan tidak produktif.
Pembina Kursus Ahmad Nawawi menambahkan,
Kwartir Cabang Jember mempraktekkan betul ketentuan terbaru dari kwartir
Nasional, dengan menggelar Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Lanjutan (KML).
“Pesertanya mempunyai kualifikasi sudah
lulus dan memiliki ijazah KMD,” jelasnya.
KML sebagai tindak lanjutan Kursus Pembina
Pramuka Tingkat Dasar ( KMD) yang salah satunya untuk memperdalam pengetahuan
kegiatan dalam membina Pramuka sesuai ketentuan nasional.
Kursus ini menggunakan ketentuan baru
Sisdiklatpram SK Kwarnas no 048 tahun 2018, kegiatan ini berbentuk back to
nature.
“Kegiatan berkemah selama enam hari,”
imbuhnya.
Peserta harus tidur di tenda, tidak
boleh diruangan atau tempat berteduh. Murni menggunakan tenda, sehingga
memahami tentang caranya berkemah yang baik, beraktifitas yang baik, dan
berkreativitas.
“Karena mereka adalah para pembina yang
nantinya bisa mengaplikasikan kepada peserta didiknya nanti kedepannya,” ucap Nawawi.
Dalam kegiatan ini ada dua golongan KML
yaitu golongan penggalang dan penegak. Masing-masing golongan berbeda
teknisnya. Kegiatan Penggalang masih banyak di sekitar Pusdiklatcab.
“Untuk Penegak, ada safari camp yaitu
hidup mengembara,” tuturnya.
Mereka juga harus mempraktekkan selama 6
bulan yang disebut juga Narakarya 2. Setelah itu meraka lulus dengan mendapat
selendang mahir. Dikukuhkan dan akan mendapatkan titel Mahir Penggalang (MG)
dan Mahir Penegak (MT).
Dalam muatan local, diangkat dari
pandhalungan. Peserta harus bisa menguasai wilayahnya, minimal memperkenalkan
ciri khas makanan Jember yaitu suwar suwir.
Posting Komentar untuk "Era Bupati Faida Pertama Gelar Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan "