Jember, MEMONUSANTARA.com Festival Kampung Kelir membawa kebahagiaan bagi warga
sekitar Gladak Kembar. Mereka mengaku senang kampung tempat tinggal menjadi
penuh warna warni.
Warga setempat bernama Siti Solehah
mengungkapkan perasaannya ketika disambangi wartawan, Rabu (1/8) wajahnya sumringah.
“Ada perubahan di kampung ini menjadi
Kampung Kelir. Dulu kan katanya kampung kumuh,” tutur Siti di rumahnya.
Rumahnya pun berbeda karena sudah dicat
oleh Pramuka peserta wirakarya. Wirakarya Pramuka Kampung Kelir 2018
dilaksankan oleh 1.000 Pramuka Penegak dari Kabupaten Jember dan Lumajang.
Targetnya adalah rumah dan fasilitas umum di sekitar Geladak Kembar.
Selain berwarna warni, kata Siti
Solehah, kampungnya menjadi lebih bersih. Ia pun berharap kampung lainnya juga
bisa seperti ini. “Lebih bersih dan bisa menjadi Kampung Kelir juga,” harapnya.
Salah satu Pramuka bernama Ajeng Novita
juga merasa senang. Kontingen Lumajang ini mengaku Wirakarya Kampung Kelir ini
dapat menambah kerukunan dengan masyarakat. Mengecat rumah warga dan fasilitas umum,
baginya, merupakan bentuk pengabdian kepada masayarakat.
Keili, teman Ajeng Novita, bahkan merasa
penuh semangat dalam menjalani hari-harinya. Ia mengaku sangat senang.
“Kita mendapat wawasan yang lebih.
Banyak mengenal teman baru, baik dari Lumajang ataupun dari Jember, Kita
menjadi mengerti pengabdian kepada masyarakat secara langsung seperti apa,”
ungkapnya.
Pengecatan yang dilakukan oleh Pramuka
peserta Wirakarya Kampung Kelir membentuk berbagai motif dan tema. Motif maupun
tema ini disepakati oleh tim yang terdiri dari 10 Pramuka, yang mengecar satu
rumah warga.
Pantauan di Kampung Kelir Geladak
Kembar, sudah banyak rumah warga yang telah mendapatkan sentuhan warna dari
Pramuka. Ribuan Praja Muda Karana itu pun tampak bersemangat dan kompak
melakukan pekerjaan mereka
Posting Komentar untuk "Dulu Kumuh Sekarang Kampung Gladak Kembar Berwarna"