Jember, MEMONUSANTARA.com Kekhawatiran
penggunaan plastik berlebihan saat pembagian daging kurban menjadi kekhawatiran
Yayasan Kaji Rozaq. Karenanya, distribusi daging kurban yang dilakukan lembaga
ini Jum’at (24/9) di Jember, Jawa Timur, menggunakan bahan ramah lingkungan.
Pembina Yayasan Kaji Rozak Dr.H.Rozak
Asyhari, SH, MH ditemui disela-sela pembagian daging korban mengungkapkan hal
tersebut.
“Sudah jadi kebiasaan kita menggunakan plastik
untuk distribusi dagjng kurban, ini menjadi kekhawatiran kita. Karenanya kita
menggunakan besek, bahan dari bambu yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Masih kata Kaji Rozak sapaan akrabnya, pemakaian
plastik tidak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga pada kualitas daging. Kebanyakan
masyarakat selama ini menggunakan kantong plastik (kresek), hal ini akan menambah jumlah limbah plastik, yang tentunya menjadi
ancaman untuk lingkungan.
“Selain itu, masyarakat juga kerap
menggunakan plastik hitam hasil daur ulang, ini juga tidak baik untuk kualitas
daging, karena plastik itu bukan untuk makanan,” papar
doktor lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Penggunaan besek berbahan bambu lanjut
Kaji Rozak juga akan mudah terurai, selain itu kualitas daging juga terjaga.
Selain sebagai bentuk kampanye go green, langkah ini juga untuk menghidupkan UMKM.
“Mengingat banyak pengusaha kecil
yang hidup dengan mengolah bambu menjadi besek,” imbuh pengacara publik yang kerap memberi bantuan untuk masyarakat
miskin tersebut.
Pihaknya memang menambah tugas ekstra terutama kepada petugas pembagi daging
korban tersebut. Petugas pembagi daging harus menyampaikan ke masyarakat jika besek
tersebut berisi daging.
“Jangan sampai dikira isinya tape,
karena tape diwilayah Jember biasanya
dikemas dalam besek bambu,” pungkas Kaji Rozak sambil tersenyum.
MAntap ini patut dicontoh
BalasHapus