“Karena pejuang yang tidak pernah
berteriak untuk kepentingannya sendiri, mengabdikan hidupnya untuk kepentingan
umat dan tugas agama, yaitu guru ngaji,” kata Bupati Jember Faida di pondok
pesantren Zahrotul Uqba “Yazzuba” Kesilir Wuluhan saat menghadiri tasyakuran
dan wisuda 14 santri TPQ Minggu malam (22/7).
Keikhlasan guru ngaji itu bahkan
diwujudkan dengan menolak honor yang diberikan Pemkab Jember. Penolakan itu
semata-mata karena takut terganggu keikhlasannya.
“Bukan karena ekonominya sudah mapan,
tapi karena betul-betul sudah niat mencari ridho Allah SWT. Justru yang seperti
ini harus mendapatkan perhatian lebih,” katanya.
“Ada pula guru ngaji yang memakai
honornya untuk mengecat mushollah, bukan untuk kepentingannya sendiri,” imbuh
Bupati yang juga Dokter ini.
Selama ini perhatian Pemerintah
Kabupaten Jember dengan memberikan honor atau insentif. Di masa kepemimpinan
Bupati Faida, perhatian itu ditambah dengan memberikan asuransi bagi guru ngaji
dan keluarganya.
“Selain itu, perhatian khusus juga
diberikan kepada anak guru ngaji untuk mendapatkan prioritas mendapatkan
beasiswa kuliah,” tuturnya.
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. di
pondok pesantren Zahrotul Uqba “Yazzuba” Kesilir Wuluhan untuk menghadiri
tasyakuran dan wisuda 14 santri TPQ.
Pengasuh PP Zahrotul Uqbaa “Yazzuba” KH.
Mahfudz Barmawi mengucapkan terima kasih kepada Bupati Faida yang telah datang
memenuhi undangan khotmil Al Qur’an.
Kiai Mahudz mengaku bangga Bupati Faida
ikut menyaksikan santri-santri menjalani prosesi wisuda Al-Quran. “Ini
menunjukkan bupati sayang kepada anak-anaknya,” ujar Kiai Mahfudz.
Posting Komentar untuk "Pemkab Jember Beri Perhatian Khusus Kepada Guru Ngaji "