Jakarta, MEMONUSANTARA.com Komitmen percepatan
realisasi pengembangan Bandara Notohadinegoro digarap secara serius dengan
sinergi berbagai pihak. Kesepakatan
tentang pemanfaatan aset milik PTPN XII, aset milik Pemkab Jember untuk
pembangunan, pengembangan dan pengusahaan Bandara Notohadinegoro Jember akan
menjadikan bandara ini sebagai Central of Tapal Kuda.
Dengan kata lain
bahwa Bandara Jember menjadi pusat dari daerah sekitar yakni Banyuwangi,
Situbondo, Bondowoso dan Lumajang dalam pelaksanaan pemanfaatan penerbangan
embarkasi haji dan umroh.
Dirjen
Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, Bandara embarkasi haji dan
umroh ini merupakan komitmen rasa sayang Presiden Jokowi pada masyarakat
Jember dan sekitarnya.
“Kita langsung
aggarkan perbaikan. Kalo tanah bandara, solusinya adalah sinergi. Ini cita-cita
luhur, embarkasi ini luar biasa. Kalo mau haji dan umroh, maka faktor jauh akan
menjadi dekat. Bandara akan jadi
center bandara haji dan umroh. Ini keputusan yang tepat, ini merupakan
realisasi dari Nawacita ketujuh yakni membangun kemandirian ekonomi terhadap
daerah dalam menciptakan ekonomi domestik,” terang Agus Santoso, Jum’at (6/7).
“Kita akan
kembangkan central of tapal kuda. Mudah-mudahan doa para kyai terkabul, kedepan
akan terealisasi dengan cepat,” imbuhnya.
Sementara Dirut
PT Angkasa Pura M Awaludin mengatakan, pihaknya menyampaikan trinakasih atas
join together atau sinergi strategis BUMN dan regulator. “Starting pertama
segera terealisasi. Maka tahun depan bisa mulai embarkasi di-open. Membangun
bandara tidak mudah, karena melibatkan resources dan support berbagai pihak,”
kata M Awaludin
Sinergi kerjasama
pembangunan bandara embarkasi haki dan umroh Jember diperkirakan akan
mengalokasikan awal anggaran mencapai Rp 200 miliar dengam prioritas untuk
pembangunan runway, terminal overlay agar bisa didarati pesawat Airbus 737-800
utk pesawat kapasitas 200 orang.
Untuk luasan
laham bandara saat ini ada sekitar 120 hektar dan akan ada tambahan dari APBD
Jember kedepan untuk tambahan lahan tanah. “Pasca pembahasan lahan, maka akan
ada skenario berikutnya. Kesepakatan kita atur yang makro dan cepat dulu. Tidak
ada transaksional atas aset ini,” tandasnya.
Selanjutnya juga
akan ada evaluasi nilai atas masing-masinh aset yang dimiliki Pemkab Jember
maupun PTPN XII. “Kita akan hitung atas aset dan ada perhitungan proporsinya.
Dalam waktu dekat
akan ada kordinasi dengan Kemenhub, Kementrian BUMN dan sinergi juga dengan Pemkab
Jember,” ujarnya.
Diperkirakan
bandara akan ada tambahan luasan lahan sekitar 50 hektar. “Tambah lagi luasan.
Prospek ini untuk simpul perkembangan wilayah, ikon embarkasi haji dan umroh
mendorong potensi ekonomi nasional,” ucapnya.
Pihaknya memperkirakan
jika tidak ada halangan, maka ground breaking tambahan runway tahun ini akan
bisa dimulai “Kita selesaikan dulu basic desain, detail pengembangan, termasuk
mengubah tatanan block plan diusulkan ke Kemenhub. Masterplan akan dapat
approval dulu dari Kemenhub.
Akan jadi detail
dan selanjutnya masuk fase tender, kita akan lakukan detail utk kerjasamanya,”
terangnya.
Sedangkan menurut
Dirut PTPN XII Berlino Mahendra Santoso, pihaknya memperkirakan Bandara Jember
kedepan bisa jadi multiplier efect. Ada sekitar 120 hektar lahan di kawasan bandara.
“Ini bandara yang
sempurna dan sinergi BUMN serta dibantu Kemenhub dan Kemenkeu. Skema join
operation yakni berupa lahan, infrastruktur bandara. Kita segera rumuskan
proporsional dengan independence apprisial,” ujar Berlino.
Sementara Bupati
Jember Faida juga menyampaikan akan mempersiapkan infrastruktur pendukung dalam
peningkatan bandara tersebut. Hal tersebut juga merupakan komitmen Pemkab
Jember merealisasikan 22 Janji Kerja.
Menurut Faida, Bandara
Embarkasi Haji Antara ini akan menampung potensial penduduk 7,5 juta orang dan
akan menjadi daerah prospek ekonomi baru.
“Untuk
infrastruktur penunjang, maka akan ada peningkatan akses dan pelebaran jalan
menuju bandara,” tuturnya Bupati Faida.
Posting Komentar untuk "Bandara Embarkasi Haji dan Umroh Jember Siap Dikerjakan"