Jember, MEMONUSANTARA.com Pihak RSD dr Seobandi Jember dan
sejumlah jurnalis menggelar pertemuan untuk membangun kesepahaman dan persepsi
dalam etika dan aturan peliputan media di rumah sakit.
Dalam pertemuan
itu diikuti oleh Wakil Direktur RSD dr Soebandi Bidang Pelayanan Medis dr Arif
Setyoargo, perwakilan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Forum Wartawan
Lintas Media (FWLM), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), serta Komunitas
Jurnalis Media Online (Komen) Jember.
Dalam kesempatan
itu, Kabag Humas Pemkab Jember Herwan menjadi mediator dalam proses pemecahan
solusi bersama.
Menurut
Sekretaris AJI Jember, M Mahrus, RSD dr Soebandi merupakan institusi pelayanan
publik yang juga seharusnya terbuka pula terhadap peliputan jurnalistik oleh
wartawan.
“Kita sepakat
memang ada etika dan aturan yang harus saling dihormati oleh pihak rumah sakit
dan jurnalis. Kedepan perlu dirumuskan prosedur tetap tata aturan peliputan
yang bisa disepakati bersama, itu agar tidak terjadi salah paham seperti kasus
sebelumnya,” ujar Mahrus.
Dia juga
menyesalkan adanya kasus pelarangan peliputan beberapa hari lalu oleh pihak
keamanan di ruang IGD. Padahal waktu itu prosedur izin kepada Direktur Utama
RSD dr Soebandi, sudah dilakukan.
Hal yang sama
juga disampaikan oleh Isma Hakim Rahmat dari media TV Polri dan
Dialogtvnews.com, maupun Guntur R dari media Suaraindonesianews.com, juga
pendapat dari Tomi Iskandar dari media SCTV-Indosiar.
Mereka mendesak
agar pihak keamanan maupun perawat jaga rumah sakit tidak berlaku arogan
terhadap jurnalis. Selain itu, kedepan rumah sakit harus menjelaskan dan
mensosialisasikan batasan-batasan mana saja yang boleh maupun tidak boleh dalam
peliputan pengambilan gambar dan foto.
“Jadi memang ada
lokasi tertentu yang tidak bisa untuk peliputan media. Misalkan di ruang
operasi, ruang bayi, ruang IGD dan ruang rawat inap. Namun ada juga ruang yang
boleh untuk peliputan dan itu ada koordinasi izin. Kita minta maaf ya, yang
kemarin,” ujar dr Arif Setyoargo.
Pada intinya,
pihak rumah sakit sangat wellcome untuk media dalam keperluan peliputan.
Kedepan direncanakan di rumah sakit untuk mempermudah alur birokrasi dalam hal
peliputan media agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman.
Sedangkan Kabag
Humas Pemkab Jember Herwan menyampaikan, dalam pertemua media dengan pihak
rumah sakit sudah ada titik temu kesepahaman.
“Intinya, liputan
media saling memudahkan. Namun tetap harus memperhatikan aturan dan etika
masing-masing pihak,” tandas Herwan.
Posting Komentar untuk "Samakan Persepsi Soal Etika Peliputan, Jurnalis dan Pihak RSD Soebandi Duduk Satu Meja "