Jember, MEMONUSANTARA.com Kejujuran dalam bekerja dimanapun dapat memberikan
kepercayaan masyarakat kepada seseorang termasuk tempat bekerja orang tersebut.
Seperti yang terjadi di Bandara Jember Notohadinegoro terkait kejujuran petugas
Bandara setempat terhadap keamanan barang penumpang.
Kholid Ashari dalam tuliaan di wall FB-nya menceritakan bahwa dia setelah menempuh perjalanan udara hampir 8.000 km yang harus dilalui sepanjang 24 jam dengan 4 maskapai penerbangan, perjalanan terakhir Surabaya – Jember dengan Garuda Indonesia tertidur karena terlalu capek.
Tas berisi paspor, handphone dan beberapa mata uang asing masih utuh setelah diamankan petugas cleaning pesawat dan diberikan ke UPT Bandara.
“Sekali lagi saya salut atas keamanan dan kenyamanan penumpang terlayani dengan baik. Mudah-mudahan jasa baik bapak-bapak mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan semoga Bandara Jember tambah berkembang, besar dan baik,” ujarnya.
Layanan prima Bandara Notohadinegoro
Jember tiba-tiba menjadi viral di media sosial. Hal itu setelah salah seorang
penumpang ketinggalan tas cangklong di bawah seat, dan ternyata sudah diamankan
petugas UPT Bandara Jember.
Adalah Suradi, petugas UPT Bandara
Jember mendapat pujian dari seorang pengusaha ternama Jember Kholid Ashari,
yang berterima kasih karena tas nya berisi barang penting terselamatkan.
“Terima kasih saya sampaikan kepada
Bapak Edy Pimpinan UPT Bandara Kab. Jember dan Bapak Suradi ( berbaju putih
seragam Dishub Jember ) selaku petugas yang diberi tanggungjawab keamanan
barang-barang penumpang yang tertinggal atau hilang,” tulis Kholid di dinding facebooknya
yang diteruskan posting ke Info Warga Jember (IWJ).
Sontak netizen langsung mengunggah
komentarnya, dan seluruhnya memuji kejujuran Suradi si petugas Dishub Jember di
UPT Bandara ini.
Kholid Ashari dalam tuliaan di wall FB-nya menceritakan bahwa dia setelah menempuh perjalanan udara hampir 8.000 km yang harus dilalui sepanjang 24 jam dengan 4 maskapai penerbangan, perjalanan terakhir Surabaya – Jember dengan Garuda Indonesia tertidur karena terlalu capek.
Kata dia, sesuai SOP penerbangan bahwa
tas selempang/cangklong tidak boleh ditaruh di bangku penumpang ataupun
dipangku, melainkan harus taruh di kolong kursi (seat) nya.
Segera setelah sampai Jember dia mengaku
bergegas untuk pulang. Begitu sampai rumah ada sesuatu yang tertinggal yakni
tas selempang.
“Saya keburu buru balik lagi ke Bandara
dan ternyata barang sudah diamankan oleh UPT Bandara,” tulisnya di medsos.
Tas berisi paspor, handphone dan beberapa mata uang asing masih utuh setelah diamankan petugas cleaning pesawat dan diberikan ke UPT Bandara.
“Sekali lagi saya salut atas keamanan dan kenyamanan penumpang terlayani dengan baik. Mudah-mudahan jasa baik bapak-bapak mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan semoga Bandara Jember tambah berkembang, besar dan baik,” ujarnya.
Netizen pun menyambutnya dengan segala
harap bahwa Bandara Notohadinegoro sudah layak menjadi Bandara Internasional.
“Bravo UPT Bandara Jember”. Ada pula yang menulis, “Petugas Bandara layak
diberi hadiah”. Beberapa dukungan tentang layanan kejujuran oleh petugas
Bandara.
Posting Komentar untuk "Kejujuran Petugas Bandara Jember Diapresiasi Penumpang"