![]() |
Bupati Faida bersama Dirjen KKP Nilanto Perbowo |
Serah terima dilakukan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo kepada Bupati Faida.
Kapasitas ICS di
Kecamatan Puger tersebut disediakan oleh KKP untuk para nelayan dengan kapasitas
cold storage 2 unit x 50 ton, ice flake machine 5 ton dan dilengkapi daya
listrik sebesar 240 Kva.
Pemkab Jember
berharap ICS yang dibangun dengan dana APBN senilai Rp 15,2 miliar bisa
meningkatkan kesejahteraan para nelayan tradisional. Rencananya, Menteri KKP
Susi Pujiastuti akan dijadwalkan hadir dalam launching operasional ICS
bersamaan dengan acara kongres ribuan nelayan di tiga kecamatan kawasan nelayan
di Jember.
Bupati Jember
Faida disela-sela pertemuan dengan Dirjen PDSP KKP menuturkan, rencananya pada
bulan April mendatang akan digelar kongres nelayan dalam tiga kali pertemuan
sekaligus memberikan asuransi bagi nelayan dan peningkatan budidaya tambak.
“Kami berharap
agar urusan nelayan agar diseriusi ole KKP, karena masalah pendataaan dan sumberdaya
para nelayan. Serta problem bantuan yang rawan disalahgunakan. Ada nelayan yang
terikat dengan pengambek. Harapan sinergisitas bisa dengan KKP, sebab selama
dua tahun ini soal keamanan di Puger sudah dibantu Polairud,” ujar Bupati
Faida.
Dia menambahkan,
nelayan perlu diberikan harapan untuk realisas kesejahteraan. “Buat program
agar nelayan menjadi subyek program bantuan. Jember banyak belajar dari
Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perindo), untuk program tangkap ikan
dengan kekuatan kapal 5 gt. Tapi itu tidak mencukupi. Selain itu juga soal
keamanan ombak laut,” katanya.
Problem lain
yakni soal banyak tanah tambak menganggur, banyak tambak yang maju namun itu
milik investor orang luar jember. Sekarang ada 50 hektar yang dikelola dan itu
masih sedikit dikelola nelayan tradisional.
Namun tambak
investor bagus sekali pengelolaannya. Diharapkan ada panduan program untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan dari KKP.
“April kongres
nelayan diharapkan ada program kongkrit bersama baik dari KKP, Perindo dan
Pemkab Jember. Akan digaungkan program kemitraan nelayan. Akan berikan asuransi
nelayan dan bantuan peralatan nelayan. Bantu nelayan lanjut usia diberikan
beras gratis dak bantuan kesehatan,” tuturnya.
Finishing TPI
Puger saat ini telah bekerjasama dengan Pemprov Jatim yakni program kampung
nelayan. Kasus penipuan pada kalangan nelayan dalam pengerjaan perumahan untuk
nelayan, juga sudah akan dituntaskan. Kawasan pantai selatan akan digarap
menjadi Kawasan Ekonomi Kreatif karena bisa menjadi lokasi wisata dan budidaya
unggulan nelayan.
Sementara Dirjen
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo
menuturkan, pelabuhan puger diharapkan tidak lagi makan korban nelayan.
Sebelum maupun sesudah dibangun breakwater dikhawatirkan masih saja ada
kecelakaan nelayan.
“ICS kedepan
bersama Perindo akan bekerjasama dengan Pemkab Jember untuk mengelola dan
memanfaatkan bagi masyarakat nelayan sekitar. Jangan sampai sudah jadi, namun
tidak maksimal dimanfaatkan,” ujar Nilanto.
Hal itu juga
diperlukan ukuran pemanfaatan ICS sesuai dengan kapasitas maupun kapasitas
permintaan ikan di Puger. Dia berharap Pemkab Jember bisa maksimalkan kondisi
geografis dengan potensi kelautan dan perikanan lebih maju.
“Kapal nelayan kedepan
diharapkan bisa kapasitasnya diatas 3 Gt dan 5 Gt. Dirjen Pengawasan KKP, juga
menyayangkan Jember salah satu masalah soal perdagangan benih lobster, hampir
tiap minggu ibu menteri selalu menerima informasi kasus baby lobster,” ujarnya.
Tujuan baby
lobster sebenarnya sudahbdiketahui dibawa mafia lobster ke Vietnam dengan
berbagai cara. “Jadi 1 ekor lobster, sekali bertelur ratusan ribu telur. Kalau
menetas sudah berapa ribu lobster. Peluang hidup lobster 50 persen. Itu
melimpah ruah. Harga lobster hidup dan mati beda. Hidup harga fantastis lengkap
dengan kaki-kakinya,” terangnya.
Penangkapan benih
lobster memang secara hukum harus diatur secara ketat agar nelayan bisa
menangkap lobster ukuran besar sesuai dengan anjuran KKP. Dia
menambahkan, Angka konsumsi ikan per kapita Jember yakni masih 2,7 persen.
“Itu masih kecil
dan perlu ditingkatkan. Pola pangan harapan, angka konsumsi ikan per kapita
sama dengan kebutuhan ikan segar. BPS hanya protein saja. Di KKP dikonversi,
agar tahu kebutuhan ikan dam protein secara nasional,” kata Nilanto.
Posting Komentar untuk "Integrated Cold Storage untuk Nelayan Puger Segera Dioperasikan "