Bupati Faida dan Legislatif Kompak Dukung Pentas Seni Pendhalungan

Surabaya, MEMONUSANTARA.com Gelar Seni Pesona Budaya Daerah Tahun 2018 bertema Pesona Budaya Pendhalungan Jember yang digelar di UPT Taman Budaya, Gedung Seni Cak Durasim Surabaya, Jumat (9/3) malam, memukau puluhan penonton.

Tak ketinggalan sejumlah warga eks patriat asal Korea, Malaysia, India, Australia, dan negara lain takjub melihat aksi para seniman Jember tersebut. Yang membuat suasana adem.

Nampak Pimpinan Dewan dan Bupati Jember Faida gayeng nonton seni budaya Pendhalungan tersebut. Pimpinan Dewan yang hadir antara lain, dr Yuli Priyanto, M Bukri, Sukarso, Isa Mahdi, Yudi Hartono dan lainnya.

Dalam gelar pesona budaya pandhalungan Jember 2018, menampilkan beberapa tarian dan seni pendhalungan mulai dari hingga musik patrol. Selain itu juga tarian Sarkowarih, Drama Sekar Gebang Taman, Seni Campursari, Seni Kentrung berjudul Dewi Rengganis, dan seni jaranan.

Acara juga diselingi pembagian hadiah doorprise berupa sepeda angin, kulkas, dan TV dari Pemkab Jember dan stakeholder, Milo, BCA, Sahabat Bank dan lain sebagainya.

Bupati Jember dr Hj Faida MMR, dalam sambutannya berterima kasih atas kesempatan sinergi dan kerja sama Dinas Pariwisata Provinsi Jatim dan Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Jember sehingga ditampilkan seni Pendhalungan di Surabaya menjadi jendela bagi Jember.

Faida mengakui baru datang dari tugas kedinasan di Jakarta dan Bandung langsung ke Surabaya bersama Dandim 0824, Letkol Inf Arif Munawar yang juga bertugas mengawal seni pandhalungan Jember sehingga sampai di Surabaya.

Pada dasarnya kata Faida, seni budaya adalah kunci sukses pembangunan terutama di Kabupaten Jember.

“Bicara soal seni Pendhalungan karena memang tidak ada orang asli Jember. Semua warga Jember itu pendatang yakni mayoritas campuran atau kombinasi seni Jawa dan Madura. Hanya ada di Jember ada seni reog bisa bertemu secara kultural dengan can macanan kaduk maupun barongsai,” tuturnya.

Bupati Faida juga menjelaskan di Jember ada empat C yakni Coffee, Chocolate, Cigarette dan Culture . Di Jember juga dikenal dengan Puslit Kopi dan Kakao terbesar di Indonesia, ada kopi dan kakao ditanam dipetik dan dipasarkan ke dunia.

“Bahkan andalan Jember menjadi suplai edamame ke Jepang sebanyak 5 persen, dan yang sangat membanggakan bahwa mayoritas kopi starbuck mayorolitas berasal dari Jember,” ujar Bupati Faida.
“Empat C, itu yakni Coffee, Cacao, Cigarette dan terakhir Culture. Jember kaya dengan budaya, wellcome to Jember, ada Love Beach pantai dengan cinta abadi, silahkan nikmati dan datang ke Jember. Salam hormat ke Gubernur dan mengembangkan destinasi wisata edukasi dan religi, Jumat manis 150.000 doa bersama di Jember,” jelas Bupati Faida.

“Panggung ini telah menjadi jendela Jember datanglah menjadi tamu Jember,” imbuh Faida.

Sementara Sukardi, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur memuji kecantikan Bupati Jember dr Hj Faida MMR, dan pesona budaya pendhalungan Jember. Bahkan mendorong Jember menjadi salah satu destinasi wisata andalan Jawa Timur untuk Jawa Timur yang berakhlak mulia, makmur dan sejahtera.

“Jangan sia siakan Bupati nan cantik itu untuk bersama DPRD dan masyarakat meningkatkan Jember sebagai kota yang berbudaya, makmur dan sejahtera,” ujar Soekardi yang asli Sumenep ini.

Acara gelar pesona seni budaya Pandhalungan Jember itu ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Sekdaprov, Bupati Jember, pimpinan Dewan, serta Dandim 0824.

Sementara Yudi Hartono Wakil Ketua Komisi D DPRD Jember menuturkan, even seni budaya Pendhalungan Jember yang digelar di Surabaya ini menjadi ajang mengenalkan ke khalayak luas.

“Seni budaya Pendhalungan Jember ya harus seperti ini dikenalkan secara luas. Termasuk mengenalkan produk lokal khas Jember seperti kopi dan batik pada pebisnis di Surabaya,” ujar Yudi Hartono.

Dalam even itu, sejumlah produk lokal yang turut dipamerkan antara lain, batik Ambulu, edamame, proll tape, wisata Taman Botani, kerajinan tangan Balung, komunitas pelukis, dan lainnya.

Posting Komentar untuk "Bupati Faida dan Legislatif Kompak Dukung Pentas Seni Pendhalungan"