Jember, MEMONUSANTARA.com Meski sudah menjabat sebagai Bupati
Jember sejak dilantik dua tahun lalu 17 Februari 2016 oleh Gubernur Jawa Timur
di Gedung Grahadi Surabaya, langkah Bupati Jember dr Hj Faida, MMR untuk terus
menggalakkan Operasi Gratis bagi Pasien Dhuafa tetap berjalan.
Terbukti beberapa
waktu lalu Bupati Faida mengerahkan camat dan relawan untuk mengawal sedikitnya
1.950 pasien duafa yang akan menjalani screening jelang operasi katarak gratis
bagi warga miskin.
Sebelumnya, saat
menjabat Direktur Rumah Sakit Bina Sehat Jember (RSBS), aksi sosial Gerakan
Cinta Duafa ini sudah dijalankan dr Hj Faida MMR. Lebih dari 5.000 pasien
miskin yang mendapatkan fasilitas operasi gratis untuk sembilan kasus penyakit.
Salah satunya operasi katarak gratis.
Total screening
pasien duafa ada 1. 709 pasien ditambah 241 yang diurus puskesmas. Bila ditotal
ada 1.950 pasien duafa yang akan tertangani.
Aksi kemanusiaan
tersebut kini terus dijalankan dan semakin banyak pasien yang bisa ditolong
dengan operasi gratis. Bahkan, dalam minggu ini, ada ribuan pasien miskin yang
terdata dan menjalani screening sebelum operasi katarak dijalankan.
Menurut Bupati
Jember Faida, operasi katarak tersebut gratis untuk warga miskin. Biaya operasi
gratis bagi warga duafa tanpa membebani APBD.
“Kita selaku
pemerintah akan mengerahkan relawan dan pihak terkait agar turut membantu warga
duafa agar terlayani operasi katarak gratis,” ujarnya.
Faida menambahkan,
masih ada lagi 1.178 pasien yang ternyata bukan katarak, sehingga tidak perlu
operasi hanya perlu kacamata. “Kelompok ini akan diberi kacamata gratis dalam
empat gelombang panggilan nantinya,” katanya.
Dijelaskan,
screening akan dipusatkan di beberapa pondok pesantren. Ada 241 pasien yang
dulu tertunda operasinya lantaran gula darahnya tinggi atau tekanan darahnya
tinggi karena hipertensi yang dimanage oleh puskesmas setempat sudah masuk
dalam daftar yang akan menjalani operasi katarak.
‘Sudah dibagi
setiap pasien ada dokter umum dan dari dokter penyakit dalam yang bertanggung
jawab. Jadi yang 241 pasien ini tidak perlu lagi ikut screening di pondok
pesantren wilayah,” jelas bupati peraih penghargaan Satya Lencana dari Presiden
ini.
Ditambahkan, jika
kondisinya sudah stabil gula darah dan tensinya langsung bisa diinfokan ke RS
Bina Sehat Jember untuk dipanggil operasi. Diharapkan 241 pasien ini bisa ikut
jadwal aksi sosial ini.
Faida
menambahkan, demi layanan lebih baik kepada pasien duafa, jadwal screening yang
dilakukan oleh dr spesialis mata yang biasanya pasien dibawa ke rumah sakit,
kini tim medis yang keliling memeriksa dengan bertempat di pondok-pondok
pesantren.
Koordinator aksi
kemanusiaan dilakukan camat masing-masing wilayah. Dijelaskan, screening
dilakukan baik untuk pasien yang belum pernah screening, pasien yang baru
screening awal oleh tim medis, termasuk pasien yang sudah dipastikan katarak
tapi saat itu belum matang kataraknya sehingga belum saatnya dioperasi.
“Saat ini discreening
lagi oleh dokter mata untuk memastikan sebelum jadwal operasi di rumah sakit.
Jadi nantinya yang dibawa ke Rumah Sakit Bina Sehat yang sudah dinyatakan siap
dioperasi oleh dokter mata,” ungkap bupati yang cinta duafa ini.
Pemerintah
daerah, kata dia, menfasilitasi masyarakat miskin saat screening di lapangan,
termasuk mobilisasi dengan kendaraan ambulans puskesmas, ambulans desa, dan
kendaraan kecamatan.
“Relawan dan
pihak-pihak yang mendaftarkan pasien tetap dihubungi untuk mengawal para dhuafa
ini sampai usai operasi. Kita diberi dua tangan. Satu tangan untuk menolong
diri sendiri, satu tangan lainnya untuk menolong orang lain,” pungkas Faida
menutup pembicaraan.
Posting Komentar untuk "Alhamdulillah Segera Digelar Operasi Katarak Gratis bagi 1950 Pasien Dhuafa"