Jember, MEMONUSANTARA.com Bupati Jember dr Hj Faida MMR, tidak menginginkan masyarakat terbebani dengan layanan pengaduan tentang HAM yang hanya satu titik.
Namun pengaduan sudah harus menyesuaikan dengan zaman now.
Artinya di seluruh call center dan layanan pengaduan
yang dibuka seluas luasnya kepada masyarakat itu juga menyediakan layanan
online atau gadget.
Kepada wartawan usai membuka acara “Peningkatan
Rencana Aksi Nasional HAM” di Aula PB Sudirman hall atas Pemkab Jember, Rabu
(27/12), menitipkan kepada panitia dan Bakesbang Pol Jember bahwa forum ini
bisa menggerakkan siapapun mereka untuk peduli pemenuhan hak hak asasi manusia.
“Di sini ada PDAM, Dinkes dan PPKB misalnya. Aparatur
pemerintah tidak bisa lagi berpikir linear dan sektoral. Artinya semua rencana
pembangunan di desa hingga kota harus layak HAM. Karena soal HAM bukan soal
sektoral. Dikit dikit bukan bidang tupoksinya. Tidak bisa begitu lagi ke
depan,” ujarnya.
Banyak korban perempuan jadi korban kekerasan, anak
kecil jadi korban dan siapapun yang lemah sering jadi korban.
“Kita yang sempurna memiliki akses dan ilmu cukup ini,
punya anggota dan anak buah mari sukseskan Ranham di Jember,” tuturnya lagi.
Bagaimana implementasinya ? Bahwa seorang Direktur
PDAM harus menyadari setiap orang memiliki hak akses layak bagaimana soal hak
hidup, bagaimana jika ramah HAM soal mendapatkan air minum saja susah.
Bagi Dinkes misalnya, soal komitmen kepada orang
sakit, Badan PPKB tidak melulu soal perempuan saja. Bukan soal teknis lagi dan
apalagi sering berdalih serapan namun lebih dari itu soal komitmen. Karena
seluruh aparatur harus menjamin siapapun ada pemenuhan hak asasi manusia.
“Jadi kita buka hati, lebarkan hati dan komitmen
secara serius. Tidak lagi terus jadi komentator, pengamat, dan pencela saja.
Namun yang dibutuhkan adalah soal aksi nyata,” pungkas Faida, bersama Kapolres
Jember AKBP Kusworo Wibowo, SH.
Posting Komentar untuk "Bupati Faida Harapkan Aksi Nyata Jember Sebagai Kota Ramah HAM"