JEMBER, MEMONUSANTARA.com Anggota DPRD Jember Komisi B dari Fraksi PDI Perjuangan, Wahyu, menggelar Reses Masa Sidang III Tahun 2025 di Desa Serut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.
Kegiatan yang dihadiri masyarakat dari Daerah Pemilihan 2 tersebut menjadi ruang bagi warga untuk menyampaikan langsung berbagai persoalan pembangunan yang masih belum terselesaikan.
Kepala Desa Serut, Abdul Aziz, dalam sambutannya berharap pertemuan ini membawa dampak positif dan keberkahan bagi masyarakat.
Ia menyebut masih banyak kebutuhan pembangunan yang belum terpenuhi karena besarnya jumlah penduduk dan luas wilayah yang tidak sebanding dengan anggaran desa.
“Masyarakat berharap kehadiran anggota DPR dapat memperjuangkan aspirasi sampai tingkat pusat. Kami berterima kasih atas kesediaan Mas Wahyu hadir dan mendengarkan keluhan yang ada,” ujarnya.
Dalam dialog bersama warga, Wahyu menyampaikan bahwa sejak dilantik pada Agustus 2024, dirinya terus berupaya menangani berbagai persoalan di Kabupaten Jember.
Ia menegaskan, banyak janji politik dari legislatif maupun eksekutif harus dikawal serius, mulai dari penurunan angka kemiskinan, pengurangan stunting, hingga pemenuhan kebutuhan petani seperti pupuk, alat pertanian, irigasi, dan benih.
Menurut Wahyu, Jember menghadapi tantangan besar dalam pembangunan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 2,6 juta jiwa, anggaran tahun 2026 sebesar Rp4,3 triliun dinilai belum mencukupi dan bahkan dalam kondisi defisit.
"Situasi ini diperberat oleh pengurangan dana transfer pusat sekitar Rp350 miliar. Dengan kondisi anggaran seperti ini, pemerintah daerah harus bekerja lebih efektif. Banyak kebutuhan masyarakat yang harus tetap dipenuhi,” tegasnya.
Wahyu juga menyoroti adanya 48 desa yang belum dapat mencairkan dana desa tahap kedua dengan total mencapai Rp13 miliar. Kendala tersebut terjadi karena persyaratan administratif belum terpenuhi sesuai regulasi baru dari Kementerian Keuangan.
Dokumen yang harus dilengkapi antara lain laporan realisasi tahap pertama, laporan tahun sebelumnya, serta kelengkapan administrasi terkait Koperasi Desa Merah Putih. “Desa Serut termasuk desa yang aman dan berhasil mencairkan dana karena administrasinya lengkap,” ujar Wahyu.
Ia mengingatkan bahwa pemenuhan administrasi menjadi syarat utama dalam pengajuan berbagai bantuan pemerintah, termasuk alat pertanian. Banyak warga yang mengajukan proposal, namun bantuan hanya bisa diberikan apabila syarat dan prosedurnya dipenuhi mengingat terbatasnya anggaran dan ketatnya aturan.
Reses ini ditutup dengan dialog terbuka antara warga dan Wahyu terkait prioritas pembangunan desa dan kebutuhan mendesak masyarakat, khususnya bidang pertanian dan infrastruktur dasar.

Posting Komentar untuk "Acara Reses Wahyu Wahyudi Nugroho Fraksi PDIP Jadi Ajang Curhat Masyarakat Kalangan Menengah"